WASHINGTON, iNews.id - Boeing berencana merekrut 10.000 karyawan pada tahun ini setelah pulih dari pandemi Covid-19 dan meningkatkan produksi pesawat jet. Namun perusahaan pembuat pesawat asal Amerika Serikat (AS) itu akan memangkas sejumlah pekerjaan pendukung.
Perusahaan yang berbasis di Arlington, Virginia itu telah menambah belasan ribu tenaga kerja pada tahun lalu menjadi 156.000 di 31 Desember 2022. Jumlah tersebut naikdari 2021 sebanyak 142.000 pekerja. Adapun tenaga kerja di AS sekitar 136.000 orang.
Mengutip Reuters, Boeing akan memangkas karyawan di beberapa fungsi pendukung. Langkah ini dimaksudkan untuk menyelaraskan sumber daya dengan lebih baik demi mendukung produk dan pengembangan teknologi saat ini.
Sebagian besar penambahan tenaga kerja akan terjadi di unit bisnis Boeing, serta teknik dan manufaktur. Hal itu untuk memenuhi permintaan maskapai yang terus meningkat.
Perusahaan berencana meningkatkan pengiriman 737 MAX dari 374 pesawat pada 2022 menjadi 400-450 pesawat tahun ini, dengan pengiriman 787 diperkirakan mencapai 70-80 pesawat.
Sementara saingannya di Eropa, Airbus berencana menambah 13.000 karyawan pada tahun ini. Sekitar 7.000 karyawan ditetapkan sebagai posisi baru, dengan sekitar 9.000 karyawan baru berbasis di Eropa.
Sedangkan Boeing tidak mengungkapkan berapa banyak posisi baru di Amerika Serikat pada tahun ini. Selama 2020, tenaga kerja dipangkas menjadi sekitar 141.000 karyawan.
"Mempekerjakan (pekerja) bukan kendala lagi. Orang-orang dapat mempekerjakan orang yang mereka butuhkan. Ini semua tentang pelatihan dan pada akhirnya menyiapkan mereka untuk melakukan pekerjaan canggih yang kami minta," kata Chief Executive Boeing Dave Calhoun.
Editor: Jeanny Aipassa
Back
