JAKARTA, iNews.id – Pendiri PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah mencermati anomali dalam kebijakan alokasi dana bantuan sosial (bansos) yang diterapkan oleh Presiden Joko Widodo menjelang Pemilu 2024. Besaran dana bansos melonjak drastis menjadi Rp560,36 triliun.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pada masa Pemilu 2019 atau Pilpres periode kedua Jokowi, jumlah dana bansos yang dialokasikan mencapai Rp194,76 triliun. Sementara itu, pada Pemilu 2014, jumlah dana bansos yang dikeluarkan hanya sebesar Rp78,3 triliun.
"Ini akan menjadi modus operandi ketika setiap penguasa atau incumbent, orang yang berkuasa punya konflik kepentingan, membantu keluarganya memenangkan pemilu akan menggelontorkan dana negara untuk tujuan partisan,” kata Eep dilansir dari kanal Youtube Keep Talking, Minggu (18/2/2024).
Editor: Johan Jaelani