DOHA, iNews.id - Rincian hadiah Piala Dunia 2022 menarik diulas. Hadiah dibagi merata dari juara hingga tim yang gugur di fase grup.
Total ada 32 tim yang beraksi di Piala Dunia 2022 Qatar, 20 November hingga 18 Desember. Dikutip dari Doha News, Sabtu (12/11/2022) ada total hadiah 440 juta dolar AS atau sekitar Rp6,4 triliun yang bakal diperebutkan.
Hadiah uang yang didapatkan juara Piala Dunia 2022 menyentuh 42 juta dolar AS (Rp649 miliar). Runner-up menerima 30 juta dolar AS (Rp464 miliar).
Peringkat ketiga mendapatkan 27 juta dolar AS (sekira Rp417 miliar). Lalu tim di posisi keempat menerima 25 juta dolar AS (sekira Rp386 miliar).
Nominal hadiah Piala Dunia 2022 terbilang fantastis. Tapi itu sebanding dengan perjuangan setiap tim untuk menjadi yang terbaik di Piala Dunia 2022. Bahkan, perjuangan itu telah dimulai sejak fase kualifikasi.
Persaingan di fase kualifikasi amat keras dan ketat. Itu terbukti dengan tersisihnya juara Euro 2020, Italia yang telah mengoleksi empat trofi Piala Dunia.
Italia sudah dua kali beruntun tidak tampil di Piala Dunia. Itu jadi catatan suram untuk Gli Azzurri yang punya sejarah mentereng di sepak bola dunia.
Absennya Italia tidak membuat Piala Dunia 2022 kehilangan pamornya. Banyak tim besar yang masih akan bersaing untuk mejadi juara Piala Dunia 2022.
Ambil contoh, Brasil, Argentina, Prancis, Inggris, Belanda, dan Portugal adalah beberapa tim yang disebut berpeluang menjuarai Piala Dunia 2022. Akan tetapi, peluang kejutan terjadi di Piala Dunia 2022 pun ada.
Tidak menutup kemungkinan, Piala Dunia 2022 menyajikan juara baru. Tim mana pun yang menjadi juara, telah dinanti hadiah sangat besar.
Juara - 42 juta dolar AS (sekira Rp649 miliar)
Runner-up - 30 juta dolar AS (sekira Rp464 miliar)
Peringkat ketiga - 27 juta dolar AS (sekira Rp417 miliar)
Peringkat keempat - 25 juta dolar AS (sekira Rp386 miliar)
Peringkat 5 hingga 8 – 17 juta dolar AS (sekira Rp262 miliar)
Peringkat 9 hingga 16 – 13 juta dolar AS (sekira Rp201 miliar)
Peringkat 17 hingga 32 – 9 juta dolar AS (sekira Rp139 miliar per tim)
Editor: Ibnu Hariyanto
Back
