JAKARTA, iNews.id - Bagaimana jika seandainya matahari tiba-tiba menghilang? Matahari diketahui telah menjadi sumber energi penting bagi kehidupan di bumi selama 4,5 miliar tahun terakhir.
Jika ini terjadi, kemungkinan manusia di bumi tidak akan menyadari sekitar 8,5 menit. Sebab tidak ada yang bergerak lebih cepat dari cahaya termasuk tarikan gravitasi sehingga kita tidak menyadari ada sesuatu yang hilang. Namun, saat sinar matahari terakhir jatuh ke sisi lain bumi, matahari tiba-tiba menghilang dan bumi akan diselimuti kegelapan.
Dikutip dari Futurism, Selasa (14/9/2021), jika matahari menghilang, planet ini akan melakukan perjalanan ke ruang antarbintang dengan kecepatan 18 mil per detik. Dalam dua detik, bulan yang biasanya memantulkan sinar matahari juga menjadi gelap. Planet di tata surya yang berkedip terlihat di bumi berhenti memantulkan sinar matahari.
Suhu akan mulai turun dan bumi akan mulai membeku. Diperlukan jutaan tahun bagi planet ini untuk benar-benar membekukan benda padat. Di atas di kerak bumi, suhu akan turun di bawah 0 derajat Celsius dalam seminggu pertama. Suhu ini akan terus turun hingga mencapai -100 derajat dalam tahun pertama.
Bumi pada akhirnya akan stabil di sekitar -240 derajat selama beberapa juta tahun, sementara energi panas bumi masih bekerja. Begitu juga dengan kehidupan makhluk bumi lainnya. Fotosintesis akan segera berhenti dan semua tanaman akan musnah.
Sebagian besar spesies di planet ini hanya akan bertahan dalam waktu singkat sebelum mereka juga musnah dalam peristiwa kepunahan terbesar dalam sejarah dunia kecil ini. Di antara suhu ekstrem, kepanikan, dan runtuhnya peradaban, sebagian besar populasi manusia tentu juga akan ikut musnah.
Beberapa yang bertahan hidup perlu bermigrasi lebih dekat ke pusat bumi, hidup dari energi panas bumi di kota bergaya matriks. Akhirnya, planet ini akan membeku dan bumi akan menjadi bongkahan batu yang berlayar melintasi ruang angkasa.
Editor: Maria Christina