JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merekomendasikan harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di bawah Rp250.000 untuk jarak terjauh.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengatakan harga tiket KCJB saat ini masih terus dikaji, karena terkait dengan biaya yang dibutuhkan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dalam menjalankan operasional kereta cepat pertama di Indonesia tersebut.
"Belum kita tetapkan, kita akan evaluasi dan juga disampakan atau dilihat dari average (cost) yang ada," ujar Budi Karya saat ditemui di Stasiun KCIC Halim, Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Pernyataan senada juga disampaikan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi. Menurutnya, KCIC masih mengkaji harga tiket KCJB agar sesuai dengan biaya operasional tetapi tidak membebani masyarakat.
Dia mengungkapkan, Kemenhub menginginkan harga tiket KCJB di bawah Rp250.000 untuk jarak terjauh, yakni dari Stasiun KCIC Halim, Jakarta hingga ke Stasiun KCIC Tegalluar, Kabupaten Bandung.
"Yang pasti rekomendasi dari teman-teman perhubungan sebisa mungkin di bawah Rp250.000," ujar Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi.
Meski demikian, Dwiyana mengatakan bahwa tarif tersebut belum final. Pasalnya, saat ini KCIC menginginkan adanya opsi tarif bundling antara LRT Jabodebek, KCJB, dan juga KA feeder.
"Kenapa tarif belum bisa kita sampaikan? Karena itu kita ingin ada integritasi ticketing juga dengan feeder, dengan LRT seperti itu. Makanya nanti saat komersial benar-benar penumpang itu seamless ya benar-benar kita buat mudah untuk mendapatkan tiket semuanya," ungkap Dwiyana.
Sebelum beroperasi secara komersial, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan dilakukan soft launching pada 18 Agustus hingga Oktober secara gratis bagi masyarakat yang mendapatkan undangan.
"Jadi nanti soft launching itu Agustus sampai Oktober pre operasi kita akan berikan semacam undangan lah," tutur Dwiyana.
Dia menjelaskan, dalam soft launching tersebut masyarakat bisa melakukan perjalanan dari Jakarta hingga Bandung. Jadi, tidak hanya sampai Stasiun Tegallluar.
"Kita upayakan dengan feeder. Karena kan kita ingin pelayanannya dari dan ke kota kan. Misal dari Sudirman mau ke Padalarang, pakai LRT turun di sini nyebrang pakai Kereta Cepat turun di Padalarang, sebaliknya dari Padalarang ke Sudirman juga demikian," kata Dwiyana.
Editor: Jeanny Aipassa