MILAN, iNews.id - Javier Zanetti dulunya dikenal sebagai pemain dengan stamina mumpuni. Namun, ada satu pemain yang membuatnya kehabisan oksigen, yaitu Ricardo Kaka.
Membela Inter Milan sejak 1995 sampai 2014, Javier Zanetti terkenal akan etos kerjanya di lapangan pertandingan. Dia sanggup tampil prima selama 90 menit sehingga dijuluki El Tractor atau Si Mesin Traktor.
Sektor lini belakang adalah posisi yang dijaga Zanetti. Terkadang dia dipasang di full back kanan, tapi tak jarang pula mengisi peran gelandang bertahan.
Tak ayal, Zanetti kerap berhadapan dengan lawan-lawan lihai yang bisa menembus penjagaannya. Dari banyaknya nama, Zanetti memilih Ricardo Kaka.
Kaka baru hadir di Liga Italia pada 2003. Saat itu, playmaker asal Brasil tersebut diboyong AC Milan dari Sao Paulo.
Muda dan berbahaya, Kaka dengan dribelnya yang cepat terkadang sanggup membuat kewalahan pemain lawan. Tak terkecuali Zanetti yang mengaku melihat sosok Kaka bak seekor monster.
"Lawan paling sulit ialah Kaka. Dia monster, ada di mana-mana dengan kecepatannya dan hampir sulit dihentikan," ucap Zanetti pada La Gazzetta dello Sport tahun 2017 lalu, dikutip Kamis (25/11/2021).
Kaka tergolong lincah meski tingginya 186 sentimeter. Zanetti sendiri bisa mengejar peraih Ballon d'Or 2007 itu meski pernah sampai kehabisan oksigen di sebuah laga.
"Saya ingat dalam sebuah pertandingan ketika saya mengejarnya dari satu sisi ke sisi lapangan lainnya dan ada tepuk tangan di San Siro. Namun saat itu oksigen saya sudah habis setelah melakukan sprint!" katanya.
Kini dua sosok legenda Kota Milan berbeda klub itu sudah pensiun. Hanya saja keduanya masih sama-sama hidup tak jauh dari dunia sepak bola. Zanetti kini menjabat sebagai Wakil Presiden Inter Milan, sementara Kaka sering dilibatkan dalam program yang dibuat oleh FIFA.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya