LONDON, iNews.id - Para ilmuwan memburu seorang perempuan asal Kota Wuhan, China, yang kemungkinan menjadi orang pertama tertular virus corona atau disebut patient zero.
Perempuan 61 tahun itu terlacak tinggal beberapa kilometer dari Laboratorium Institut Virologi Wuhan. Dia mengalami penyakit gejala mirip Covid-19 pada November 2019 lalu dirawat di Rumah Sakit Rongjun, Wuhan.
China sejauh ini melaporkan kasus pertama virus corona pada 8 Desember kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Temuan ini diungkap Gilles Demaneuf, seorang ilmuwan data yang bekerja dengan tim detektif Drastic. Mereka melakukan penyelidikan independen mengenai asal usul Covid-19.
Demaneuf mengatakan kepada surat kabar Mail on Sunday, dia sudah mengetahui nama, usia, serta alamat perempuan yang juga disebut 'patient su' tersebut.
"Alamatnya di sebelah jalur kereta bawah tanah Nomor 2 dan tidak jauh dari Rumah Sakit Tentara Pembebasan Rakyat yang juga menangani beberapa kasus paling awal lainnya," ujar Demaneuf, seperti dilaporkan kembali The Sun, Senin (31/5/2021).
Keterangan rinci mengenai terduga pasien pertama itu juga terungkap akibat kesalahan yang dilakukan seorang pejabat China. Dia secara tidak sengaja mengirim gambar tangkapan layar kepada jurnal medis China. Gambar itu menunjukkan sang perempuan tinggal di Jalan Zhuodaoquan.
Lokasi tersebut tak jauh dari laboratorium virologi Wuhan serta jaringan kereta bawah tanah yang dianggap memainkan peran penting dalam menyebarkan virus corona di kota berpenduduk sekitar 11 juta jiwa itu.
Seorang profesor biostatistik Universitas Wuhan, Yu Chuanhua, sebelumnya juga memiliki data tentang tiga orang yang mengalami gejala infeksi virus corona sebelum Desember.
Pengungkapan ini berlangsung saat China kembali menghadapi tekanan baru untuk mengungkap asal usul Covid-19. Teori mengenai kebocoran laboratorium pun kembali mengemuka.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyerukan kepada WHO untuk kembali menggelar penyelidikan penuh meskipun badan PBB itu sudah mengirim tim independen pada awal tahun ini.
Desakan untuk terus mengungkap asal usul virus corona salah satunya dipicu tuduhan bahwa China menutupi informasi soal wabah, namun dibantah.
Editor: Umaya Khusniah