TEPI BARAT, iNews.id - Hasil penyelidikan otoritas Palestina mengungkap, kematian jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, akibat ditembak secara sengaja oleh seorang tentara Israel.
Jaksa Agung Palestina Akram Al Khatib mengatakan, tidak ada anggota kelompok militan Palestina di dekat Abu Akleh saat penembakan terjadi pada 14 Mei lalu. Sebelumnya Israel menyebut Abu Akleh kemungkinan ditembak kelompok militan.
“Satu-satunya sumber tembakan di tempat itu berasal dari pasukan pendudukan dengan niat untuk membunuh,” kata Al Khatib, merujuk kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Dia menambahkan Abu Akleh sudah berusaha melarikan diri dengan beberapa jurnalis lainnya saat tembakan pertama terdengar, namun tetap menjadi sasaran tembakan. Fakta yang lebih miris, korban mengenakan rompi yang menunjukkan identitas sebagai jurnalis.
"Ini merupakan kejahatan perang," kata Al Khatib.
Jaringan televisi Al Jazeera yang berbasis Qatar menyatakan akan merujuk pembunuhan itu ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Editor: Anton Suhartono