JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen mewujudkan target net zero emission di tahun 2060 melalui transisi energi menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Hal ini diwujudkan melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade, di di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara dengan kapasitas 9.000 megawatt (MW).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto mengatakan, PLTA Kayak Cascade bakal menjadi PLTA terbesar di ASEAN. Dia berharap, kerja sama yang telah terjalin tersebut dapat mulai terlihat kemajuannya di tahun 2023, sehingga dapat meningkatkan kecepatan upaya transisi energi yang tengah dilakukan Indonesia.
Sebagai informasi, Indonesia merupakan pasar utama Sumitomo Corporation (SC) Group untuk bisnis ketenagalistrikan, dimana PLTA Kayan Cascade sendiri diproyeksikan menjadi PLTA terbesar di Asia Tenggara. Pembangunan PLTA Kayan Cascade membutuhkan investasi sebesar 17,8 miliar dolar AS.
Kapasitas PLTA Kayan Cascade pada tahap pertama direncanakan sebesar 900 Megawatt (MW), tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, dan tahap kelima 3.300 MW. Tahap pertama ditargetkan selesai pada 2026. Sementara itu, tahap kedua hingga tahap kelima masing-masing akan memakan waktu 2 hingga 3 tahun dari tahap pertama.
Dia menjelaskan, Indonesia telah berperan aktif dalam upaya mitigasi emisi global untuk mengantisipasi perubahan iklim dengan mencanangkan target net zero emission di tahun 2060 atau lebih cepat.
Editor: Aditya Pratama