JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesi (Ikappi) Abdullah Mansuri mengusulkan kepada pemerintah agar memberikan subsidi distribusi atau biaya angkut untuk telur ayam. Hal ini bertujuan agar telur bisa kembali membanjiri pasar tradisional, sehingga harganya terkendali.
Menilai harga pakan ayam yang tinggi saat ini menjadi salah satu penyebab mahalnya harga telur ayam di pasar tradisional. Oleh karena itu, subsidi distribusi akan membantu menurunkan biaya di tengah naiknya harga pokok produksi telur ayam karena tingginya harga pupuk.
Menurutnya, praktik pemberian distribusi cukup berdampak pada harga telur di pasar jika berkaca pada tahun lalu. Pada 2022, harga telur juga sempat tembus Rp30.000 per kilogram (kg), namun adanya subsidi membuat pasar tradisional tetap dibanjiri telur ayam, sehingga harganya tidak mahal.
Editor: Aditya Pratama