REGGIO NELL'EMILIA, iNews.id – Juventus dan Napoli bukan sekadar berebut titel Piala Super Italia di MAPEI Stadium, Citta del Tricolore, Reggio nell'Emilia, Kamis (21/1/2021) dini hari pukul 03.00 WIB.
Juventus masuk lapangan dengan kondisi kurang bagus usai kalah 0-2 di Giuseppe Meazza, markas Inter Milan, pada lanjutan Liga Italia, Senin (18/1/2021) dini hari WIB.
Itu menjadi kekalahan kedua Juventus di Liga Italia musim ini. Pada 23 Desember lalu, si Nyonya Tua juga sempat dibantai Fiorentina 0-3 di kandang sendiri.
Total, dari 17 laga di Liga Italia 2020/2021, Juventus juga mengalami enam hasil imbang, dan hanya sembilan kali menang.
Statistik ini membuat klub Turin itu terlempar dari empat besar. Mereka tercecer di peringkat kelima dengan poin 33, tertinggal sepuluh angka dari AC Milan yang ada di puncak.
Kondisi ini semakin membuat Pelatih Juventus Andrea Pirlo semakin jadi sasaran tembak. Terlebih sejak awal banyak yang meragukan sentuhan sang arsitek karena memang tak punya pengalaman melatih tim sebelumnya.
Untuk memperbaiki reputasinya, Pirlo perlu membawa pulang trofi Piala Super Italia kali ini. Gelar ini juga bisa jadi suntikan motivasi buat armadanya untuk kembali ke jalur scudetto di Liga Italia.
Namun, ambisi itu tak semudah membalik telapak tangan. Napoli, lawan yang dihadapi Juventus, dalam kondisi on fire. I Partenopei baru saja memberondong Fiorentina 6-0 pada Liga Italia, Minggu (17/1/2021). Itu menjadi tiga kemenangan beruntun yang mereka torehkan di semua ajang.
Meningkatnya grafik performa Napoli membuat mereka berhak naik ke peringkat ketiga Liga Italia dengan nilai 34, tertinggal sembilan angka dari Milan.
Selain itu, Il Tecnico Napoli Gennaro Gattuso juga punya pengalaman membendung gempuran Juventus yang masih ditukangi Maurizio Sarri pada final Coppa Italia. Pada laga itu, I Partenopei akhirnya memenangkan pertandingan lewat adu penalti.
Ujiannya lagi, Juventus dipastikan kehilangan Paulo Dybala, Juan Cuadrado, Alex Sandro, dan Matthijs de Ligt yang mengalami cedera. Sementara Napoli hanya minus Fabian Ruiz.
Editor: Abdul Haris
Back
