JAKARTA, iNews.id - Ramadan merupakan momen yang selalu dinantikan. Bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, Ramadan bukan hanya momen untuk beribadah dan merefleksikan kehidupan, tetapi juga momen kebersamaan dengan orang-orang tercinta yang dirayakan sambil menikmati hidangan spesial. Merayakan bulan penuh berkah ini, Sarirasa Group menghadirkan kampanye ‘Berbuka di Sarirasa’, mengajak masyarakat untuk menikmati pengalaman berbuka puasa yang hangat dan berkesan di restoran-restoran di bawah naungannya.
Selama 50 tahun hadir di dunia kuliner Indonesia, Sarirasa Group selalu berpegang teguh pada misinya untuk melestarikan dan mempromosikan hidangan khas Indonesia. Melalui Sate KhasSenayan, TeSaTe, Gopek House, Sarirasa Catering, dan Pantura, Sarirasa Group kembali menghadirkan suasana yang nyaman, di mana keluarga, sahabat, dan kolega bisa berkumpul dan menikmati hidangan yang kaya akan rasa dan tradisi.
“Bagi kami, makanan bukan sekadar hidangan—ini tentangkebersamaan, tentang menciptakan kenangan, dan merayakan tradisi. Ramadan punya tempat spesial di hati kami, dan melalui ‘Berbuka di Sarirasa,’ kami ingin menghadirkan pengalaman berbuka yang hangat, penuh makna, dan terasa seperti di rumah,”ujar Lavinia Siswadi, Marketing Director Sarirasa Group.
Tahun ini, menu Ramadan disusun dengan cermat, menghadirkan hidangan autentik Indonesia, termasuk menu populer, hidangan khas bulan puasa, serta sajian yang penuh nostalgia. Beberapa hidangan unggulan antara lain Ketupat Campur, Kolak Campur sampai dengan Jus Blewah, semuanya dirancang untuk menjadikan momen berbuka semakin berkesan. Dilengkapi dengan menu paket makan ber-4, 6, dan 10 santapan yang lengkap dan pas hingga layanan terbaik sehingga memudahkan setiap pelanggan untuk dapat berbuka dengan cepat namun tetap berkesan, setiap momen berkumpul saat Ramadan tentu akan menjadi lebih istimewa.
Tak hanya menghadirkan pengalaman kuliner yang memukau,Sarirasa Group juga berkomitmen terhadap keberlanjutan, memastikan setiap bahan baku dipilih dengan cermat dan mendukung kelestarian lingkungan.
Editor: Yudistiro Pranoto
Back
