DENPASAR, iNews.id - Manajemen Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) mengambil langkah penting terkait dinamika permasalahan pagar pembatas perimeter yang berdiri di atas tanah dan jalan milik kawasan. Dalam pertemuan dengan Gubernur Bali I Wayan Koster, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa, serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Komisaris Utama PT Garuda Adhimatra Indonesia (PT GAIN), Sang Nyoman Suwisma, memutuskan untuk menggeser beberapa titik tembok pembatas di sisi selatan pintu masuk GWK.
Keputusan tersebut menjadi tindak lanjut atas permintaan pemerintah daerah agar akses jalan kembali dibuka demi menghormati nilai-nilai kearifan lokal. “Tanah yang berada dalam kawasan GWK secara sah adalah milik perusahaan. Namun demikian, GWK memahami adanya kebutuhan masyarakat terhadap akses jalan tersebut. Atas kebijaksanaan perusahaan, kami membuka kembali pembatas perimeter. GWK berkomitmen menjaga keberlangsungan kawasan, namun tetap selaras dan harmonis dengan masyarakat setempat,” ujar Suwisma.
Sebagai destinasi budaya dan pariwisata berskala internasional, GWK menegaskan keberadaannya tidak hanya mendukung ekonomi, tetapi juga membangun kebersamaan dengan masyarakat lokal. Sejak awal berdiri, kawasan ini menjadi tempat bekerja bagi ratusan pekerja yang sebagian besar berasal dari Bali, sekaligus ruang tumbuh bagi UMKM sekitar.
GWK juga konsisten menggelar program literasi budaya bagi anak-anak sekolah dasar sejak 2023, serta festival budaya tahunan seperti Ogoh-Ogoh dan Penjor. Dengan rekam jejak perhelatan besar, termasuk jamuan makan malam G20 pada 2022 dan World Water Forum 2024, GWK kian menegaskan posisinya sebagai ikon budaya dan kebanggaan bangsa yang menjunjung harmoni dengan masyarakat Bali.
Editor: Yudistiro Pranoto