JAKARTA, iNews.id - Sebagai upaya memperkuat peran perempuan pengusaha di Indonesia, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) dan Islamic Development Bank (IsDB) menggelar Sosialisasi dan Pengisian Survei Kepemilikan Usaha oleh Perempuan dan Literasi Akses Pembiayaan di Jakarta, pada 26 Februari 2025. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari 35 DPD IWAPI di seluruh Indonesia, baik secara online maupun offline.
Ketua Umum IWAPI, Nita Yudi, menegaskan bahwa IWAPI berkomitmen untuk menjadi jembatan bagi perempuan pengusaha dalam mengembangkan bisnisnya. “Kami mengajak seluruh anggota untuk berpartisipasi dalam survei ini agar data yang terkumpul dapat menjadi dasar kebijakan yang lebih berpihak pada perempuan pengusaha,” ungkapnya.
Wakil Ketua Umum IWAPI, Rinawati Prihatiningsih, menjelaskan bahwa hanya 31% usaha formal di Indonesia dimiliki oleh perempuan, mayoritas dalam skala mikro dan kecil. Tantangan terbesar adalah akses modal, di mana hanya 18% perempuan pengusaha yang memiliki akses penuh ke kredit formal. “Minimnya jaringan bisnis, keterbatasan informasi, serta norma sosial masih menjadi penghalang utama perempuan dalam memperluas pasar dan mengambil peran kepemimpinan dalam bisnis,” tambahnya.
Bagian dari Komitmen WE Finance Code
Survei ini merupakan bagian dari implementasi WE Finance Code, sebuah inisiatif global yang telah diterapkan di Indonesia dengan tujuan menutup kesenjangan akses pembiayaan usaha bagi perempuan.
“IWAPI, sebagai salah satu penandatangan komitmen WE Finance Code, terus berupaya untuk memastikan bahwa perempuan pengusaha memiliki kesempatan yang lebih setara dalam mendapatkan layanan keuangan guna memperluas dan mengembangkan usahanya”, jelas Rina.
Editor: Yudistiro Pranoto