JAKARTA, iNews.id - Kegiatan Plenary Meeting dan Side Event Ketiga digelar Group of Twenty (G20) EMPOWER Presidensi Indonesia di Jakarta, Selasa (26/7/2022). Dalam kegiatan ini, Pemerintah Indonesia melalui tiga kementeriannya memaparkan berbagai program penunjang mendorong kemajuan perempuan untuk mengejar ketertinggalan, mewujudkan pembangunan yang inklusif, setara, adil dan berkelanjutan.
Sebab tak bisa dipungkiri, pasca-pandemi Covid-19, perempuan lah yang paling terdampak dalam ketepurukan perekonomian. Terlebih lagi, bila tidak melek digitalisasi teknologi, maka perempuan akan semakin tertinggal baik di dunia kerja maupun dunia usaha.
Kali ini, pemerintah Indonesia melalui tiga kementeriannya, yakni Nadiem Anwar Makariem selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, memaparkan keberpihakannya kepada kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam dunia pendidikan serta teknologi digitalisasi. Juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, juga tak kalah gencar menyuarakan keterlibatan perempuan dalam kemajuan teknologi digitalisasi.
Menteri Nadiem, dihadapan delegasi G20 melalui sambungan virtualnya mempresentasikan, keamanan atau perlindungan terhadap perempuan dirasa sangatlah penting dalam keberlangsungan kehidupan pendidikan merdeka.
"Peran perempuan sangatlah penting dalam acara yang sangat penting ini. Mewujudkan keamanan bagi kebebasan perempuan dalam menyampaikan inspirasi adalah yang utama," ungkap Menteri Nadiem.
Editor: Yudistiro Pranoto