LOMBOK, iNews.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar International Conference Mandalika: “Infinity Experience of Nature and Sport Tourism", yang dilangsungkan secara hybrid di Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Konferensi internasional ini merupakan kolaborasi antara Kemenparekraf/Baparekraf untuk menggali penguatan produk wisata di Mandalika agar bertaraf internasional dengan potensinya yang menawarkan pengalaman tak terbatas terkait alam dan olahraga.
“Kita bersyukur Mandalika yang termasuk dalam cagar biosfer Rinjani telah mendapat pengakuan dunia melalui UNESCO. Kesuksesan berbagai event olahraga internasional yang digelar di destinasi Mandalika juga telah menunjukkan daya saingnya di mata dunia. Melalui pelaksanaan gelaran event internasional ini diharapkan mampu menggerakkan kembali perekonomian di Mandalika dan memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat lokal,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat membuka konferensi internasional Infinity Experience of Nature and Sport Tourism secara daring, Rabu (1/12/2021).
Konferensi internasional Mandalika menghadirkan berbagai pembicara yang terbagi ke dalam dua sesi. Pada sesi pertama Sesi I hadir dengan tema: "Menggali Kesiapan Kawasan Wisata Olahraga Mandalika", dengan pembicara Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves Odo RM Manuhutu; Country Manager VITO Perancis & Founder House of Indonesia di Paris, Ekawati Moncarre; Akademisi Universitas Mataram, Dr. M. Firmansyah; Budayawan Sasak Lombok, Lalu Putria serta Wartawan Senior Harian Kompas, Adi Prinantyo.
Pada sesi II hadir dengan tema: "Kunci Pengembangan Wisata Olahraga dan Ekonomi Kreatif Kawasan Mandalika", dengan pembicara Founder of Javara, Helianti Hilman; Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh; Event Director Rinjani Geopark Sport Tourism Festival, Mohammad Farid Zaini dan Race Director L’Etape Indonesia by Tour de France, Zacky Badrudin.
Editor: Yudistiro Pranoto