JAKARTA, iNews.id - Di sela kesibukannya selaku konsultan politik Pilpres 2024 di era kampanye, Denny JA selalu mengisi waktu luangnya melukis dengan bantuan Artificial Intelligece, juga menulis puisi esai, dan menghidupkan forum spiritualitas antar keyakinan.
Ujar Denny, politik praktis membuatnya harus menyempitkan fokus, dengan cara berpikir terukur. Tapi lukisan, puisi dan dunia spiritualitas meluas kembali wawasannya, keluar dari ukuran- ukuran yang baku.
Tak terasa, Denny JA sudah menerbitkan empat buku lukisan AI, dengan total 307 karya.
Berbeda dengan karya sebelumnya, di buku lukisan keempat, Denny JA lebih menemukan ciri khas lukisannya. Tokoh yang dilukisnya, umumnya memiliki telinga yang lebih besar.
Telinga yang lebih besar itu simbol harapan sang pelukis. Ini era kita harus mendengar lebih banyak. Itu disimbolkan dengan telinga yang lebih besar dibandingkan ukuran telinga yang biasa.
Editor: Yudistiro Pranoto