JAKARTA, iNews.id - Gubernur BI Agus Martowardojo (tengah) didampingi Direktur Eksekutif-Kepala Departemen Komunikasi Agusman (kiri) dan Deputi Gubernur Erwin Rijanto (kanan) menyampaikan perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Jakarta, Kamis (26/4/2018).
BI menyatakan depresiasi rupiah yang terjadi lebih disebabkan penguatan mata uang dolar AS terhadap hampir semua mata uang dunia merupakan dampak dari berlanjutnya kenaikan yield UST (suku bunga obligasi AS) hingga mencapai 3,03%, namun fundamental ekonomi Indonesia berada dalam kondisi kuat karena inflasi masih sesuai dengan kisaran 3,5+1% dan defisit transaksi berjalan lebih rendah dari batas aman 3% PDB.
(Antara/Dhemas Reviyanto)
Editor: Yudistiro Pranoto