JAKARTA, iNews.id - Perhutani resmi mengimplementasikan proyek strategis-"Perhutani Digital Forest" dengan meluncurkan Control Room di tiga Divisi Regional secara serentak yaitu Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Divisi Regional Jawa Tengah dan Jawa Timur yang mampu menerapkan teknologi digital dalam memonitor dan mengendalikan pengelolaan sumber daya hutan yang dimiliki perusahaaan.
Peluncuran dilakukan secara hybrid, yang berpusat di Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten serta secara daring di Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah dan Jawa Timur pada akhir pekan lalu. Pembangunan Control Room ini merupakan hasil sinergi antara Perhutani dan PT Telkom Indonesia.
“Saya bersyukur, ini satu etape dari etape besar menyiapkan infrastruktur Perhutani, perjalanan ini masih panjang untuk sampai di output. Kita punya target hingga tingkat KPH dengan desain yang berbeda. Kita buat skenario prioritas untuk mempersiapkan infrastruktur ini,” ungkap Direktur SDM, Umum dan IT Perhutan Denny Ermansyah, usai peluncuran Control Room pada akhir pekan lalu yang dihadiri oleh seluruh Kepala Divisi Regional dan pejabat Perhutani lainnya GM Segment Agriculture dan Forestry Divisi Enterprise Service PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Andi Syahrudin.
Control Room merupakan implementasi dari Proyek Strategis Perusahaan tahun 2022 yaitu "Perhutani Digital Forest". Tujuan dari proyek Strategis ini adalah dengan mengimplementasikan teknologi untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan yang mampu memonitor dan mengendalikan pengelolaan sumber daya hutan yang dimiliki oleh perusahaan. Pembangunan Control Room ini merupakan hasil sinergi BUMN Perum Perhutani dengan PT Telkom Indonesia.
Dengan diresmikannya Control Room diharapkan akan menjadi pusat data dan informasi segala kegiatan kerja di masing-masing Divisi Regional.
Denny juga menugaskan kepada seluruh Kepala Divisi Regional untuk melakukan fungsi monitoring produksi dan keamanan Sumber Daya Hutan melalui sistem ini. Dengan hadirnya Perhutani Digital Forest setiap Kepala Divisi Regional bisa memantau hasil produksi seperti Hasil Hutan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu.
Editor: Yudistiro Pranoto