JAKARTA, iNews.id - Delapan bulan menjelang Pilpres 2024, dinamika pertarungan tak hanya soal calon presiden (capres), namun juga di bursa calon wakil presiden (cawapres) yang semakin seru.
Saat ini, dalam bursa capres, sudah ada tiga nama yang dimunculkan. Pertama, koalisi PDIP yang didukung PPP yang mengusung Ganjar Pranowo. Kedua, koalisi Partai Gerindra dan PKB yang kemungkinan besar mengusung Prabowo Subianto. Ketiga, Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang berisi Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS yang mengusung Anies Baswedan.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, menyebut, Partai Golkar yang merupakan partai terbesar kedua dapat memanfaatkan peluang dari para koalisi yang sudah mengusung capres masing-masing. Ada beberapa pilihan yang bisa dimaksimalkan Partai Golkar di pentas Pilpres 2024.
Pertama, Partai Golkar menawarkan Airlangga Hartarto sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto. Airlangga akan bersaing keras dengan Erick Thohir dan kandidat cawapres lainnya, namun perlu disepakati oleh Muhaimin Iskandar.
Kedua, Partai Golkar menjadi poros keempat dalam Pilpres 2024 dengan menggandeng PAN. Dalam poros keempat ini, Airlangga Hartarto sebagai capres dan Zulkifli Hasan sebagai cawapres.
Editor: Yudistiro Pranoto