JAKARTA, iNews.id — Forum Energy Outlook 2026: Strengthening Indonesia’s Energy Supply Chain yang digelar Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO) bersama Satgas Energi BPP HIPMI, belum lama ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat ketahanan energi nasional.
Forum ini mempertemukan pemangku kepentingan dari pemerintah, dunia usaha, dan akademisi untuk membahas tantangan serta peluang sektor energi di tengah transisi menuju energi berkelanjutan. Ketua Umum ASPEBINDO Anggawira menegaskan bahwa energi merupakan fondasi pembangunan. Menurutnya, tanpa pasokan energi yang andal dan terjangkau, daya saing industri dan pemerataan pembangunan akan sulit terwujud.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menyampaikan bahwa gas bumi masih menjadi energi transisi strategis menuju target net zero emission. Ia menekankan pentingnya penguatan infrastruktur dan rantai pasok guna menjaga keberlanjutan pasokan energi nasional.
Sementara itu, Menteri Koperasi RI Ferry Juliantono menyoroti peran koperasi, khususnya Koperasi Desa Merah Putih, sebagai instrumen strategis dalam distribusi dan pengelolaan energi. Menurutnya, sinergi antara industri dan koperasi diperlukan agar manfaat energi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin mendorong pembentukan Dana Investasi Bioenergi Nasional untuk mendukung pengembangan bioenergi, terutama di daerah. Ia menilai transisi energi harus menghadirkan keadilan wilayah dan memberi nilai tambah bagi daerah penghasil biomassa.
Ketua Satgas Energi BPP HIPMI Jay Singgih menegaskan bahwa bioenergi memiliki potensi besar dalam bauran energi nasional. “Indonesia memiliki sumber biomassa melimpah yang dapat menjadi kekuatan transisi energi jika dikelola secara tepat,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa tantangan utama terletak pada pembiayaan dan pembentukan ekosistem usaha yang bankable.
Menurut Jay, kolaborasi pemerintah, dunia usaha, dan lembaga keuangan menjadi kunci agar bioenergi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, serta memperkuat ketahanan energi nasional secara berkelanjutan.
Editor: Yudistiro Pranoto