SUBANG, iNews.id - Stasiun Pengumpul (SP) Subang yang termasuk pada wilayah kerja Pertamina EP Subang Field dibangun pertama kali pada tahun 1997. SP Subang memiliki sembilan sumur gas yang berstatus aktif atau berproduksi. Produksi gas SP Subang saat ini mencapai 90 Juta Standar Kaki Kubik per Hari, yang menjadi penyumbang hampir 60 persen produksi gas di Pertamina EP Subang Field.
Operator mengatur aliran gas dari sumur menuju fasilitas produksi di Stasiun Pengumpul Subang
Senior Supervisor Produksi SP Subang Eko Aristiyawan menyatakan, pencapaian produksi gas Pertamina EP Subang Field hingga September 2023 mencapai rata - rata 154,37 Juta Standar Kaki Kubik per Hari, serta minyak sebesar 3.557 barrel minyak per hari. Selain itu, Pertamina EP Subang Field juga menghasilkan kondensat, yaitu residu dari gas alam yang dimurnikan menjadi cair serta digunakan sebagai pelarut industri cat, farmasi dan lem yang dijual ke konsumen kondensat melalui PT Pertamina Patra Niaga.
Senior Supervisor Produksi SP Subang Eko Aristiyawan menuliskan target produksi tahun 2023
Pada tahun 2013, Pertamina EP Subang Field mendukung program pemerintah untuk menyukseskan program jaringan gas rumah tangga. Yakni melalui distribusi gas sebanyak 0,1 juta kubik gas per hari untuk 9.888 sambungan rumah tangga di satu desa dan tiga kelurahan di Kabupaten Subang.
Foto udara Stasiun Pengumpul Subang, PT Pertamina EP Subang Field
Dengan adanya jaringan gas rumah tangga tersebut, warga memiliki banyak keuntungan. Misalnya pemasangan gas yang praktis, aman dari kebocoran, tekanan gas rendah dan suplai gas yang berkelanjutan.
Operator produksi PT Pertamina EP Subang Field memeriksa pipa dan metering jaringan gas di rumah warga Desa Cidahu
Selain untuk kebutuhan rumah tangga, SP Subang Field juga menyalurkan gas untuk kebutuhan industri. Konsumen utamanya antara lain RU VI Balongan, PT Pupuk Kujang, dan industri lainnya di Jawa Barat
Editor: Yudistiro Pranoto