Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cara Daftar Antrean KJP Pasar Jaya November 2025 Lengkap Syaratnya
Advertisement . Scroll to see content

10 Perempuan Hebat yang Mengubah Sejarah Dunia

Selasa, 23 Mei 2023 - 22:43:00 WIB
10 Perempuan Hebat yang Mengubah Sejarah Dunia
Perempuan hebat yang mengubah sejarah dunia, Marie Curie (Foto: Zilbest)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Inilah sederet perempuan hebat yang mengubah sejarah dunia. Sepanjang sejarah dunia telah dipenuhi dengan peristiwa-peristiwa penting yang membentuk peradaban manusia. 

Di balik banyak peristiwa tersebut, ada perempuan hebat yang telah memberikan kontribusi luar biasa dan mengubah arah sejarah. Meskipun seringkali diabaikan atau dilupakan, peran dan pencapaian perempuan tersebut patut diakui dan diapresiasi. 

Berikut ini adalah beberapa perempuan hebat yang telah mengubah sejarah dunia:

10 Perempuan Hebat yang Mengubah Sejarah Dunia

1. Marie Curie (1867-1934)

Marie Curie adalah seorang fisikawan dan kimiawan Polandia yang menjadi perempuan pertama yang memenangkan Hadiah Nobel. 

Ia dianugerahi Hadiah Nobel dalam dua bidang yang berbeda, yaitu fisika dan kimia, untuk penemuan radioaktivitas dan isolasi elemen radioaktif seperti radium dan polonium. 

Kontribusinya yang luar biasa dalam ilmu pengetahuan tidak hanya membuka jalan bagi penelitian nuklir modern, tetapi juga membuktikan bahwa perempuan dapat menguasai bidang sains yang sebelumnya didominasi oleh pria.

2. Rosa Parks (1913-2005)

Rosa Parks adalah seorang aktivis hak sipil Amerika yang dikenal sebagai "Ibu Gerakan Hak Sipil". Pada tahun 1955, ketika rasisme masih melanda Amerika Serikat, Rosa Parks menolak untuk memberikan tempat duduknya kepada seorang pria kulit putih di dalam bus, yang pada saat itu merupakan aturan yang berlaku. 

Tindakannya tersebut memicu Gerakan Boycott Bus Montgomery yang berhasil mengguncangkan rasisme dan memperjuangkan hak-hak sipil masyarakat Afrika-Amerika di Amerika Serikat.

3. Malala Yousafzai (lahir 1997)

Malala Yousafzai adalah seorang aktivis pendidikan asal Pakistan yang menjadi tokoh penting dalam perjuangan untuk hak pendidikan bagi perempuan. Pada usia yang sangat muda, Malala memperjuangkan hak pendidikan bagi perempuan di Pakistan, terutama dalam konteks Taliban yang melarang pendidikan bagi perempuan. Pada tahun 2012, ia menjadi sasaran serangan penembakan oleh Taliban, tetapi berhasil bertahan hidup.

Setelah insiden tersebut, ia melanjutkan perjuangannya dan menjadi penerima Nobel Perdamaian termuda dalam sejarah pada tahun 2014. Melalui organisasi yang didirikannya, Malala Fund, ia terus berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak bagi anak-anak di seluruh dunia.

4. Amelia Earhart (1897-1937)

Amelia Earhart adalah seorang penerbang Amerika yang menjadi perempuan pertama yang berhasil terbang sendirian melewati Samudra Atlantik. Prestasinya tersebut menginspirasi banyak perempuan untuk mengejar karir dalam penerbangan. Selain itu, Earhart juga aktif dalam mempromosikan perempuan dalam bidang penerbangan dan memperjuangkan kesetaraan gender di dunia profesional.

5. Alice Hamilton (1869-1970)

Alice Hamilton merupakan pelopor bidang toksikologi dari Amerika. Ia meneliti tentang efek dari racun timbal pada buruh pabrik, mengisolasi wabah tipus pada 1902, dan meminjamkan keahliannya untuk menindak tegas penjualan kokain pada anak-anak di Chicago. Selain itu, ia juga merupakan perempuan pertama yang menjadi mahasiswa Harvard Medical School.

6. Hilde Mangold (1898-1924)

Embriologis asal Jerman, Hilde Manglod, bersama dengan Hans Spermann, menemukan penyusun embrio. Karyanya menuntut pemahaman lebih jauh mengenai pola pembedaan embrio dalam amfibi dan menjadi fondasi dari percobaan embriologi.

Pada 1935, Spermann memperoleh Nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran atas penemuan yang mereka lakukan.

7. Rosalind Franklin (1920-1958)

Ilmuwan Kimia asal Inggris, yang juga merupakan peneliti kristalografi dan biofisikawan, Rosalind Franklin, merupakan perempuan pertama yang berhipotesa dan menunjukkan struktur double helix dari DNA melalui difraksi X-ray.

8. Margaret Chan (68 tahun)

Fisikawan Hong Kong, China, dan Kanada, Margaret Chan OBE, merupakan dirketur utama dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Ia memulai karirnya di bidang kesehatan masyarakat dengan menjabat sebagai Kepala Departemen Kesehatan Hong Kong pada 1994.

Tiga tahun kemudian, dia menangani wabah flu burung (H5N1) dan di tahun 2003 secara sukses memerangi SARS di Hong Kong.

9. Fabiola Gianotti (53 tahun)

Ilmuwan partikel fisika asal Italia, Fabiola Gianotti, merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai pemimpin umum dari European Organisation for Nuclear Research (CERN). Ia juga memimpin institusi tersebut selama penemuan Higgs boson--sebuah partikel subatomik yang ada di dalam ruang atom dan di dunia mikrokosmik dinamakan dunia mekanika quantum-- yang merupakan bagian dari eksperimen ATLAS.

10. Cori Bargmann (55 tahun)

Ilmuwan neurobiologi asal Amerika, Cornella Bargmann, merupakan peneliti dari Howard Hughes Medical Institute. Dia dikenal atas karyanya tentang tingkah laku C.elegans, atau cacing gelang, yang dia gunakan untuk mengkarakterisasi gen dan jalur saraf yang memungkinkan sistem saraf untuk menghasilkan perilaku variabel.

 Karyanya membuat ia terpilih menjadi National Academy of Sciences.

Itulah para perempuan hebat yang mengubah sejarah dunia. Siapa favorit kalian?

Editor: Komaruddin Bagja

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut