100.000 Guru Mogok, Hampir Semua SD di Belanda Diliburkan
AMSTERDAM, iNews.id – Aksi mogok 100.000 guru memaksa lebih dari 90 persen sekolah dasar (SD) di negara itu diliburkan, Selasa (12/12/2017). Para guru mendesak pemerintah meningkatkan kesejahteraan mereka.
Perdana Menteri Mark Rutte sebenarnya sudah menyetujui penambahan dana hingga 700 juta euro atau sekitar Rp11 triliun sampai empat tahun mendatang, tapi jumlah itu dianggap masih kurang memadai. Mereka mendesak pemerintah menambah anggaran menjadi dua kali lipat untuk membayar para asisten.
Para guru menuntut suntikan dana 1,4 juta euro juga agar penghasilan mereka bisa meningkat mendekati bayaran guru SMP.
"Ketiadaan asisten memungkinkan kelas akan penuh, sedangkan para siswa akan dipulangkan jika guru mereka sakit. Masalah ini harus dicarikan jalan keluarnya sekarang,” kata juru bicara ikatan guru Belanda AOB, Thijs den Otter, dikutip dari Reuters.
Ini merupakan aksi mogok kedua yang dilakukan para guru SD secara nasional. Mogok pertama dilakukan pada Oktober lalu. Dua aksi ini merupakan yang terburuk dan mencoreng dunia pendidikan Belanda sejak tahun 1980.
Aksi mogok ini juga mencerminkan meningkatnya tingkat frustasi di kalangan pekerja Belanda, di mana pertumbuhan ekonomi tidak berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan.
Perselisihan antara para guru dengan pemerintah tak hanya sebatas pada masalah kantong. Mereka harus menghadapi beban kerja yang berat di waktu mendatang karena jumlah guru akan berkurang sebanyak 11.000 sampai 2027.
Artinya kekosongan guru harus diisi oleh tenaga yang ada. Di saat yang sama kesenjangan antara upah guru dan profesi lain semakin meningkat.
Para guru berjanji akan melanjutkan aksi mogok ini tahun depan jika permintaan mereka tidak dipenuhi.
Editor: Anton Suhartono