Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

100 Orang Lebih Warga Gaza Dibantai Israel saat Salat Subuh, Dunia Islam Murka

Minggu, 11 Agustus 2024 - 06:26:00 WIB
100 Orang Lebih Warga Gaza Dibantai Israel saat Salat Subuh, Dunia Islam Murka
Dunia Islam murka dengan pembantaian yang dilakukan Israel terhadap warga Gaza di Sekolah Al Taba'eeen)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pasukan Israel membantai sedikitnya 100 warga Jalur Gaza, Palestina, di sekolah yang menjadi tempat pengungsian saat mereka sedang melaksanakan Salat Subuh, Sabtu (10/8/2024). Jet-jet tempur Israel menargetkan para pengungsi yang sedang melaksanakan Salat Subuh berjemaah di Sekolah Al Taba'een,  lingkungan Al Daraj.

Kecaman pun datang dari komunitas internasional, apalagi dunia Islam. Kementerian Luar Negeri Mesir mengutuk serangan tersebut dan menuduh Israel tak memiliki niat yang tulus untuk mengakhiri perang. Serangan itu juga disebut sebagai pengabaian terang-terangan terhadap hukum internasional dan kemanusiaan.

"Serangan skala besar yang terus-menerus dan banyaknya korban sipil setiap kali upaya untuk menegosiasikan gencatan senjata meningkat," bunyi pernyataan, dikutip dari Anadolu, Minggu (11/8/2024).

Mesir menegaskan kembali komitmennya untuk melanjutkan upaya diplomatik guna memastikan bantuan kemanusiaan mencapai Gaza seraya mengupayakan kesepakatan gencatan senjata.

Yordania juga menyampaikan kecaman keras atas serangan itu dengan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional dan norma kemanusiaan secara terang-terangan. 

"Serangan yang disegaja ini, terjadi pada saat para mediator tengah berupaya melanjutkan negosiasi untuk kesepakatan pertukaran sandera yang dapat berujung pada gencatan senjata permanen, menandakan niat pemerintah Israel untuk menghalangi dan melemahkan upaya ini," kata Sufyan Qudah, juru bicara Kemlu Yordania.

Dia juga mendesak Israel bertanggung jawab atas kekejaman tersebut dan dihukum.

Kemlu Arab Saudi juga mengutuk serangan pasukan penjajah Israel terhadap Sekolah Al Taba'een.

Kemlu menekankan  perlu upaya mendesak untuk menghentikan pembantaian di Jalur Gaza. Pemerintahan Riyadh juga mengkritik kelambanan masyarakat internasional dalam meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya.

Selanjutnya, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyebut pengeboman sekolah oleh Israel sebagai agresi terbuka.

"Kami sekali lagi menegaskan kembali tuntutan agar para pemimpin dan pasukan keamanan Israel diadili atas genosida terhadap warga Palestina serta kejahatan perang yang dilakukan di Palestina," kata Sharif.

Irak juga mengutuk serangan tersebut. Serangan yang terus-menerus terhadap warga sipil merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap norma dan konvensi internasional.

“Serangan itu juga menunjukkan Israel mengabaikan upaya global yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza,” demikian pernyataan Kemlu Irak.

Kemlu mendesak masyarakat internasional, khususnya dunia Islam, untuk mengambil sikap tegas untuk menghentikan agresi Israel terhadap Palestina.

Qatar juga mengutuk keras pengeboman terhadap sekolah yang menampung para pengungsi seraya menggambarkannya sebagai pembantaian yang mengerikan. Disebutkan pula pengeboman itu sebagai kejahatan brutal terhadap warga sipil dan pelanggaran mencolok terhadap prinsip dasar hukum humaniter internasional serta Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2601.

Kemlu Qatar menegaskan kembali seruan untuk segera menggelar penyelidikan internasional dengan mengirimkan penyelidik PBB yang independen. 

Qatar juga terus mengupayakan kemerdekaan Palestina, berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Selain itu, Uni Emirat Arab (UEA) juga mengutuk keras serangan Israel yang menargetkan sekolah Al Taba'een. 

Dalam pernyataan, Kemlu UEA menolak tegas penargetan warga sipil dan fasilitas sipil.

Kemlu juga menegaskan kembali perlunya gencatan senjata segera untuk mencegah jatuhnya korban jiwa lebih lanjut.

Dengan pengeboman sekolah Al-Taba'een, jumlah total sekolah yang menjadi sasaran pasukan Zionis Israel di Gaza selama seminggu terakhir telah bertambah menjadi enam. 

Serangan Israel ke Gaza telah menewaskan hampir 39.800 orang sejak 7 Oktober 2023.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut