109 Orang Tewas, Banjir Texas Paling Mematikan Ke-2 dalam Sejarah Modern AS
HOUSTON, iNews.id – Banjir bandang hebat yang melanda Texas, Amerika Serikat, menjadi salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah negara itu. Hingga Selasa (8/7/2025) waktu setempat, korban tewas tercatat mencapai 109 orang, sementara lebih dari 160 lainnya masih hilang.
Tragedi ini menjadikan banjir Texas sebagai banjir paling mematikan kedua dalam sejarah modern Amerika Serikat (AS), hanya berada di bawah bencana Big Thompson Canyon di Colorado tahun 1976 yang menewaskan 144 orang.
Banjir bandang dipicu curah hujan ekstrem sejak Jumat pekan lalu, yang menyebabkan meluapnya Sungai Guadalupe dan anak-anak sungainya. Dataran rendah yang penuh dengan aktivitas liburan musim panas menjadi lokasi paling terdampak. Salah satu titik paling tragis terjadi di Camp Mystic, sebuah perkemahan musim panas Kristen khusus anak perempuan.
Dari lokasi itu saja, sebanyak 27 orang dinyatakan tewas, terdiri dari peserta perkemahan dan para konselor. Lima anak dan seorang konselor masih belum ditemukan hingga kini.
“Banyak korban hilang kemungkinan adalah wisatawan yang sedang berlibur di Hill Country. Mereka tidak terdaftar secara resmi di perkemahan atau hotel sehingga menyulitkan pelacakan,” ujar Gubernur Texas, Greg Abbott.
Kerr County menjadi wilayah terdampak paling parah, dengan lonjakan laporan orang hilang meningkat tiga kali lipat sejak laporan awal. Tim SAR bekerja tanpa henti menyisir jalur sungai, memotong pohon besar dan menggali bebatuan yang terbawa arus deras dari hulu.
Lebih dari seribu petugas gabungan dikerahkan, menggunakan perahu, helikopter, hingga kuda dalam misi pencarian. Otoritas menyebut ini sebagai operasi penyelamatan terbesar dalam sejarah negara bagian Texas.
Bob Henson, ahli meteorologi dari Yale Climate Connections, menegaskan bahwa bencana ini melampaui banyak banjir besar dalam dekade terakhir.
“Ini adalah banjir paling mematikan di AS sejak tragedi Big Thompson Canyon pada 1976,” ujarnya.
Dengan banyaknya korban hilang dan kondisi medan yang sulit, dikhawatirkan angka korban jiwa masih akan terus bertambah. Pemerintah menyerukan masyarakat untuk tetap waspada dan melapor jika memiliki informasi tentang orang yang belum ditemukan.
Editor: Anton Suhartono