Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mengapa Netanyahu Tolak Masuk PM Norwegia Jonas Gahr Store ke Israel?
Advertisement . Scroll to see content

15 Demonstran Palestina Tewas, Presiden Turki Sebut PM Israel Teroris

Minggu, 01 April 2018 - 20:30:00 WIB
15 Demonstran Palestina Tewas, Presiden Turki Sebut PM Israel Teroris
Presiden Tayyip Erdogan (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

ANKARA, iNews.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Minggu (1/4/2018), menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai teroris terkait tewasnya 16 warga Palestina pada Jumat 30 Maret.

Sebanyak 15 korban tewas merupakan warga yang berdemonstrasi di beberapa titik di sepanjang pagar perbatasan Gaza dengan Israel. Sedangkan seorang lagi merupakan petani yang ditembak tank Israel saat berada di ladangnya sebelum demonstrasi pecah.

"Hei Netanyahu! Anda penjajah. Di saat bersamaan Anda adalah teroris," kata Erdogan, saat menyampaikan pidato di Kota Adana, dan disiarkan televisi, seperti dikutip dari AFP.

Sebelumnya, Netanyahu menyindir pernyataan Erdogan yang dianggap menceramahinya. Netanyahu tak menerima kuliah soal moral yang disampaikan Erdogan. Dia menganggap Erdogan juga punya kesalahan yang sama terhadap pemberontak Kurdi.

Israel menolak desakan PBB untuk digelarnya penyelidikan independen dan terbuka terkait tewasnya 15 demonstran dalam aksi unjuk rasa itu. Menurut kementerian pertahanan, pasukan Israel sudah bertindak sebagaimana mestinya.

Penembakan atas demonstran ini memicu protes dari komunitas internasional. Uni Eropa, Amnesty International, bahkan kubu opsisi sayap kiri Israel memprotes tindakan keras pasukan Israel.

Puluhan ribu warga Palestina turun ke jalan berunjuk rasa di beberapa titik di sepanjang 65 kilometer pagar perbatasan Gaza-Israel. Mereka juga mendirikan tenda-tenda di sepanjang perbatasan untuk aksi 6 pekan ke depan, menjelang pemindahan kantor kedutaan besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem. Selain menandai pemindahan kedubes AS ke Yerusalem, aksi demonstrasi ini juga untuk mengenang perisitiwa 'Malapetaka' saat ratusan ribu warga Palestina diusir dari tanah mereka pada 1948, bersamaan dengan deklarasi kemerdekaan Israel.

Ketegangan antara Palestina dan Israel meningkat sejak AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember lalu.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut