15 Jemaat Diradikalisasi, Puasa hingga Tewas agar Bertemu Sang Pencipta
NAIROBI, iNews.id - Polisi di Kenya berupaya menyelamatkan 15 orang Kristen yang diradikalisasi dari puasa yang mematikan. Sayang, empat di antaranya tewas.
Belasan orang ini menjalani puasa yang akan mengantarkan mereka pada kematian. Pikiran mereka diracuni oleh pendeta sesat mengatakan tugas mereka di dunia telah selesai dan puasa itu akan mengantarkannya pada sang pencipta.
"Ke-15 orang itu merupakan anggota Gereja Internasional Kabar Baik di daerah pesisir Kilifi," kata polisi, Jumat (14/4/2023).
Petugas investigasi kriminal untuk sub-county Malindi, Charles Kamau mengatakan, 15 orang itu telah diradikalisasi.
"Mereka kelaparan setelah diradikalisasi oleh seorang anggota gereja tertentu yang mengatakan bahwa pekerjaan mereka di dunia ini telah selesai... dan mereka menunggu untuk mati dan melihat pencipta," katanya.
Dilansir dari Reuters, kasus umat Kristen disesatkan oleh para pendeta telah muncul secara sporadis di masa lalu.
Pengawas medis di rumah sakit Malindi, David Mang'ong'o mengatakan, para penyintas kurus kering dan dalam kondisi kritis, dibawa ke rumah sakit.
Mereka menyalahkan pelaku puasa ekstrem ini pada seorang anggota gereja yang ditangkap bulan lalu namun kemudian dibebaskan, terkait kematian dua anak laki-laki di daerah yang sama. Mereka memanggilnya Makenzie Nthenge.
Dalam pernyataan tertulis 23 Maret, polisi mengatakan, orang tua membuat kedua anak laki-laki itu kelaparan dan mati lemas atas saran Nthenge.
Belum jelas apakah Nthenge telah ditangkap kembali. Nthenge pun tidak bersedia untuk komentar.
Editor: Umaya Khusniah