Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Tak Undang Afrika Selatan di KTT G20 2026, Ini Alasannya
Advertisement . Scroll to see content

2 Pasukan Garda Nasional Ditembak, Mengapa Trump Kerahkan Militer Jaga Washington DC?

Kamis, 27 November 2025 - 08:00:00 WIB
2 Pasukan Garda Nasional Ditembak, Mengapa Trump Kerahkan Militer Jaga Washington DC?
Penembakan terhadap 2 personel Garda Nasional AS kembali menyoroti keputusan kontroversial Donald Trump mengerahkan militer ke Washington DC (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Penembakan terhadap dua personel Garda Nasional Amerika Serikat (AS) di dekat Gedung Putih pada Rabu (26/11/2025) kembali menyoroti keputusan kontroversial Presiden Donald Trump beberapa bulan lalu ketika dia mengerahkan pasukan tersebut ke Washington DC. 

Insiden itu terjadi di tengah status “darurat kejahatan” yang diumumkan Trump pada Agustus 2025, langkah yang menjadi dasar pengerahan aparat federal dan Garda Nasional di ibu kota.

Wakil Presiden AS JD Vance, dalam pernyataannya di Fort Campbell, Kentucky, mengungkapkan, para pejabat keamanan masih menyelidiki motif penembakan tersebut. 

“Kami belum tahu pasti motifnya. Masih banyak yang belum kami pahami,” ujarnya seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (27/11/2025). 

Dua personel yang menjadi korban masih dalam kondisi kritis.

Deklarasi Darurat yang Menjadi Titik Awal

Pengerahan Garda Nasional dalam jumlah besar ke Washington DC berawal dari langkah Trump pada Agustus 2025 ketika dia mendeklarasikan “darurat kejahatan” di kota tersebut. Dengan deklarasi itu, Trump mengambil alih kendali Kepolisian Metropolitan Washington DC dari pemerintah kota, memindahkannya di bawah komando federal.

Sebagai tindak lanjut, unit-unit Garda Nasional dari beberapa negara bagian dikirim ke berbagai penjuru Washington DC. Dua personel Garda Nasional yang ditembak tersebut berasal dari Virginia Barat.

Pemerintah federal menyebut langkah ini diperlukan untuk memerangi kriminalitas, meski para pejabat lokal dan kelompok hak sipil menilai kebijakan tersebut tidak berdasar karena data menunjukkan tingkat kejahatan tidak meningkat.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut