2 Staf Sekolah Ditikam Siswa, Pelaku Berhasil Ditangkap 10 Menit Kemudian

OTTAWA, iNews.id - Dua staf di sebuah sekolah di Kanada ditikam oleh seorang siswa. Polisi berhasil menangkap pelaku tak lama setelah kejadian. 

Penikaman terjadi di sebuah sekolah menengah di kota pantai Atlantik Kanada, Halifax, pada Senin (20/3/2023). Kedua korban dan pelaku segera dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. 

Baca Juga

Israel Bunuh 280 Warga Palestina di Gaza Sejak Gencatan Senjata

Kepolisian Daerah Halifax membenarkan bahwa tersangka adalah seorang pelajar di sekolah tersebut. Sayangnya polisi tak merinci kondisi detail pelaku dan korban. 

Juru bicara Pusat Pendidikan Regional Halifax, Lindsey Bunin mengatakan, pelaku berada di ruang administrasi saat serangan terjadi. Siswa tersebut kemudian meninggalkan gedung. 

Baca Juga

Ngeri, Pria di Mimika Ditikam OTK saat Boncengan Motor

Sementara polisi mengaku menerima panggilan darurat sekitar pukul 09:20 pagi waktu setempat. Seorang tersangka berhasil ditahan sekitar 10 menit kemudian.

Sekolah dengan sekitar 1.700 siswa di kelas 10 hingga 12 itu sempat dikunci sebentar lalu ditutup untuk hari Senin. Siswa dipulangkan lebih awal.

Baca Juga

Pemuda di Pinrang Tewas Ditikam Tamu Kos, Pelaku Diduga Cemburu

Kekerasan semacam itu jarang terjadi di Kanada, terutama di provinsi pantai Atlantik negara itu. Seorang siswa kelas 10, Raghad Ghazal (15) mengatakan, dia berada di luar ketika melihat seorang pria dengan pisau melarikan diri. 

"Seorang penjaga keamanan mengejarnya dengan sapu. Saat itulah polisi muncul," katanya. 

Baca Juga

Cerita Ketua RT Sekitar Lokasi Polisi Ditikam Penjual Roti Bakar

Dia menjelaskan, ada lima mobil polisi yang datang. Mereka mengepung pelaku. 

"Aku agak terkejut," katanya.

Baca Juga

Sekuriti Tempat Hiburan Malam di Bengkulu Tewas Ditikam Rekan, Pemicunya Sepele

Siswa lain, Hala Almashharawi (15) sedang berada di ruang kelas saat penusukan dilaporkan. Dia mengaku tak habis pikir peristiwa mengerikan itu terjadi di sekolahnya. 

“Saya tidak berpikir hal seperti ini akan terjadi di sekolah kami. Agak gila memikirkannya,” katanya.

Editor: Umaya Khusniah