2 Tentara Perdamaian PBB Tewas akibat Ledakan saat Konvoi Logistik
BAMAKO, iNews.id - Dua tentara penjaga perdamaian PBB tewas dan empat lainnya luka dalam ledakan di Mali.
Pejabat PBB melaporkan, peristiwa ini terjadi saat konvoi logistik mereka menabrak bom rakitan di utara wilayah Mopti, Senin (7/3/2022).
“Pagi ini, konvoi logistik UN MINUSMA menabrak alat peledak rakitan di utara Mopti. Menurut penilaian awal, ledakan itu menyebabkan kematian dua penjaga perdamaian, empat lainnya terluka,” kata Juru bicara misi penjaga perdamaian yang dikenal sebagai MINUSMA, Olivier Salgado dalam sebuah tweet.
MINUSMA menempatkan lebih dari 13.000 tentara di utara dan tengah Mali. Penempatan mereka untuk menahan meningkatnya kekerasan.
Sejak 2012, Mali telah memerangi kekerasan yang dilancarkan oleh gerilyawan di Mali utara dan tengah. Para gerilyawan menargetkan tentara dan warga sipil.
Pekan lalu, 27 tentara Mali tewas dan 33 lainnya terluka setelah serangan oleh gerilyawan di sebuah pos keamanan di wilayah Mopti.
Bulan lalu, para pemimpin Eropa mengumumkan penarikan pasukan mereka yang dikerahkan di Mali sebagai bagian dari misi kontra-terorisme.
Sementara itu, tentara Prancis pada Senin mengumumkan telah membunuh seorang anggota senior al-Qaeda di Mali. Dalam sebuah pernyataan, pasukan Prancis mengatakan orang Aljazair, Yahia Djouadi alias Abu Ammar al-Jazairi, tewas dalam operasi yang dilakukan pada 25 Februari. Dia tewas di tangan pasukan Barkhane, di sekitar 100 kilometer utara Kota Timbuktu.
Djouadi tercatat berperan penting dalam ekspansi al-Qaeda dan terorisme di Afrika Barat. Kematiannya dinilai akan melemahkan dan mengisolasi kelompok yang menyebut dirinya al-Qaeda di Maghreb Islam.
Pernyataan itu menambahkan bahwa pasukan Prancis bermaksud untuk menangkapnya hidup-hidup. Tetapi Djouadi tidak ingin ditangkap yang menyebabkan kematiannya.
Djouadi merupakan anggota berpengalaman kelompok teror itu. Dia dilaporkan merupakan ajudan pemimpin kelompok regional itu, Abdelmalek Droukdel, yang terbunuh pada Juni 2020 oleh pasukan Prancis.
Editor: Umaya Khusniah