2000 Anak Terpisah dari Keluarga, Warga AS Demo Kebijakan Migran Trump
WASHINGTON, iNews.id - Ratusan warga berdemo di luar fasilitas tahanan imigrasi di New Jersey dan Texas, Amerika Serikat (AS), Minggu (18/6). Aksi unjuk rasa itu memprotes kebijakan migran yang diberlakukan Pemerintahan Presiden Donald Trump.
Kebijakan itu menyebabkan 2000 anak terpisah dari orang tua mereka di perbatasan AS-Meksiko. Aksi ini juga diikuti oleh anggota parlemen Demokrat.
"Ini tidak boleh dilakukan oleh kita sebagai sebuah bangsa," kata salah satu dari tujuh anggota Kongres dari New York dan New Jersey, Jerrold Nadler, seperti dilaporkan Reuters, Senin (28/6/2018).
Aksi tersebut terjadi ketika berita yang menyoroti anak-anak yang terpisah dari orangtua meningkatkan tekanan politik di Gedung Putih. Para pejabat AS mengatakan hampir 2.000 anak dipisahkan dari orangtuanya di perbatasan antara pertengahan April hingga akhir Mei.
Pada Mei, Jaksa Agung AS Jeff Sessions mengumumkan kebijakan tanpa toleransi, di mana semua orang yang ditangkap memasuki AS secara ilegal, termasuk mereka yang mencari suaka, akan dikenakan biaya kriminal.
Hal ini menyebabkan anak-anak terpisah dari orangtua mereka.
Para pejabat pemerintah menegaskan akan mengamankan perbatasan dan bertindak sebagai penghalang bagi imigrasi ilegal. Namun, kebijakan tersebut menarik kecaman dari para profesional medis, pemimpin agama dan aktivis imigrasi, yang memperingatkan beberapa anak dapat menderita trauma psikologis.
Anak-anak ditahan di fasilitas pemerintah, diberikan kepada para orang dewasa penyokong biaya hidup atau ditempatkan di pengasuhan sementara.
Di South Texas, beberapa anggota parlemen Demokrat, termasuk Senator Jeff Merkley, mengunjungi Pusat Pengolahan Patroli Perbatasan di McAllen, dan Beto O'Rourke, yang mencalonkan diri sebagai Senat AS di Texas, memimpin aksi protes.
Bersama pengunjuk rasa lain, mereka berbaris ke dekat fasilitas penahanan sementara untuk anak-anak imigran yang didirikan di dekat El Paso. O’Rourke memberi tahu para demonstran bahwa anak-anak itu harus menanggung beban berat.
"Saya ingin beban itu membuat kita begitu tidak nyaman sehingga memaksa kita bertindak, itu membuat tekanan publik pada mereka yang berada di posisi kepercayaan publik, dan kekuatan untuk melakukan hal yang benar bagi negara kita," ujar O'Rourke.
Beberapa Republikan moderat juga meminta Trump menghentikan pemisahan itu. Senator Susan Collins dan Jeff Flake menulis kepada para pejabat Gedung Putih untuk mencari informasi lebih lanjut tentang kebijakan tersebut.
"Ini tidak konsisten dengan nilai-nilai AS kami dengan memisahkan anak-anak ini dari orangtua mereka," kata Collins.
Editor: Nathania Riris Michico