Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pengadilan Kriminal Internasional Tolak Permohonan Israel Batalkan Penangkapan Netanyahu
Advertisement . Scroll to see content

23.000 Perempuan Gaza Hidup Tanpa Perawatan Medis, Bayi Lahir Tanpa Dokter

Kamis, 18 September 2025 - 13:47:00 WIB
23.000 Perempuan Gaza Hidup Tanpa Perawatan Medis, Bayi Lahir Tanpa Dokter
Badan PBB mengungkap lebih dari 23.000 perempuan di wilayah itu hidup tanpa akses perawatan kesehatan (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Badan PBB mengungkap lebih dari 23.000 perempuan di wilayah itu hidup tanpa akses perawatan kesehatan. Akibatnya, banyak bayi lahir tanpa bantuan tenaga medis, bahkan ada yang harus dilahirkan di jalanan saat keluarga mereka mengungsi dari serangan Israel.

“Serangan Israel di Gaza memaksa perempuan melahirkan di jalanan, tanpa rumah sakit, dokter, atau air bersih,” kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam konferensi pers Dana Kependudukan PBB (UNFPA), dikutip Anadolu, Kamis (18/9/2025).

Data UNFPA mencatat, sekitar 15 bayi lahir setiap pekan tanpa pendampingan medis. Kondisi ini kian memprihatinkan setelah 80 fasilitas kesehatan, termasuk layanan reproduksi, lumpuh akibat serangan. Dari jumlah tersebut, 65 di antaranya sudah tidak beroperasi sama sekali.

Dujarric menegaskan Israel tetap berkewajiban melindungi warga sipil meski memaksa mereka mengungsi. 

“Ribuan orang terus mengungsi di tengah permusuhan yang masih berlangsung. Jalan-jalan macet, orang-orang kelaparan, dan anak-anak mengalami trauma,” ujarnya.

Sejak Senin hingga Selasa (15–16 September), hampir 40.000 orang mengungsi ke Gaza Selatan. Sementara sejak pertengahan Agustus, pergerakan pengungsi sudah menyentuh 200.000 jiwa.

PBB menyebut tiga titik bantuan darurat telah didirikan di Gaza Selatan untuk menampung anak-anak yang terpisah dari orang tuanya, yatim piatu, hingga warga yang terluka. Namun upaya tersebut masih terhambat karena Israel kerap menutup akses bantuan.

Kondisi ini memperkuat peringatan PBB bahwa situasi di Gaza memburuk dari jam ke jam. Tanpa akses medis, ribuan perempuan dan bayi baru lahir berada di ambang krisis kemanusiaan yang lebih parah.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut