Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Terus Langgar Gencatan Senjata Gaza, Netanyahu Permalukan Trump
Advertisement . Scroll to see content

24 Hari Tutup, Senator Desak Trump Buka Pemerintah AS untuk Sementara

Senin, 14 Januari 2019 - 09:43:00 WIB
24 Hari Tutup, Senator Desak Trump Buka Pemerintah AS untuk Sementara
Presiden AS Donald Trump. (Photo: Saul Loeb/AFP/Getty Images)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Seorang senator Republik mendesak Presiden Donald Trump untuk membuka kembali layanan pemerintah federal Amerika Serikat (AS) untuk sementara.

Sudah 24 hari kantor-kantor federal mengalami shutdown atau penutupan karena Kongres masih menolak menyetujui anggaran pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko sebesar 5,7 miliar dolar AS seperti yang diminta Trump.

Senator yang mendesak Trump membuka kembali layanan pemerintah AS itu adalah Lindsey Graham. Dia merupakan senator sekutu presiden.

Shutdown hingga 24 hari tercatat sebagai shutdown terlama dalam sejarah AS. Dampak dari penutupan itu salah satunya adalah 800.000 karyawan pegawai yang bekerja tanpa digaji.

Salah satu layanan federal yang terkena imbas adalah layanan lalu lintas udara nasional yang bisa mengancam keamanan penerbangan.

Kongres atau Parlemen AS yang saat ini dikuasai Partai Demokrat tetap menolak permintaan Trump soal anggaran pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko. Demokrat menolak negosiasi lebih lanjut sampai layanan pemerintah dibuka kembali setelah ditutup sebagian sejak 22 Desember.

Graham, ketua Komite Kehakiman Senat, mengaku mendesak presiden pada Minggu kemarin untuk membuka kembali pemerintah untuk periode terbatas guna mencoba membuat negosiasi berjalan lagi.

Jika tidak ada kemajuan, kata Graham, maka Trump harus menyatakan keadaan darurat nasional sebagai cara untuk mendapatkan uang guna membangun tembok yang dia inginkan. Rencana seperti itu tidak populer di kalangan sesama anggota Partai Republik.

Menurut Graham, Trump sudah mengatakan kepadanya, "Mari kita buat kesepakatan, lalu buka pemerintahan."

Trump terus menyalahkan Demokrat atas kebuntuan ini.

"Saya di Gedung Putih, menunggu. Demokrat ada di mana-mana kecuali Washington ketika orang menunggu gaji mereka. Mereka bersenang-senang dan bahkan tidak berbicara!" cuit Trump, seperti dilaporkan Reuters, Senin (14/1/2019).

Drew Hammill, wakil kepala staf untuk Ketua Parlemen Nancy Pelosi, menjawab kecaman Trump di Twitter.

"Pelosi berada di (Washington) DC sepanjang akhir pekan bekerja dari Capitol," tulis dia.

Penolakan Demokrat untuk menyetujui dana 5,7 miliar dolar AS yang diminta Trump untuk tembok perbatasan itu melumpuhkan Washington. Sekitar seperempat dari pemerintahan federal tidak beroperasi hingga rencana anggaran disetujui.

Agen FBI hingga staf museum, juga menjadi korban yang tidak menerima gaji pertama mereka di 2019 pada Jumat kemarin.

Pada Jumat, para pekerja tersebut melewatkan hari gajian pertama mereka di 2019. Beberapa orang membagikan slip pembayaran kosong mereka di media sosial.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut