250.000 Ton Padi di Filipina Rusak akibat Terjangan Badai Mangkhut
MANILA, iNews.id - Pemerintah Filipina menyatakan, total sebanyak 250.730 ton padi rusak akibat Badai Mangkhut. Badai super itu melanda provinsi utara Filipna selama akhir pekan kemarin.
Dilaporkan Reuters, Senin (17/9/2018), Departemen Pertanian memperkirakan total kerugian akibat hasil panen rusak mencapai 5 miliar peso atau sekitar Rp1,3 triliun, termasuk 1.204 ton jagung.
Filipina merupakan salah satu pengimpor beras terbesar dunia. Negara itu berada di bawah tekanan untuk meningkatkan stok beras bahkan sebelum dilanda Badai Mangkhut.
Korban Badai Mangkhut sebagian besar diakibatkan tanah longsor. Ada pula anak perempuan yang tenggelam, serta pasukan keamanan yang tertimpa pohon tumbang.
Tak hanya menyebabkan korban jiwa, terjangan angin berkecepatan 175 kilometer per jam juga menghancurkan banyak rumah dan lahan pertanian.
Lahan pertanian di sepanjang Luzon, sentra penghasil beras dan jagung, terendam banjir lumpur dan mengakibatkan gagal panen. Padahal hanya sebulan lagi tanaman di sana dipanen.
Hingga hari ini, korban tewas akibat terjangan Topan Mangkhut di Filipina mencapai 64 orang. Kini, Mangkhut bergerak ke wilayah selatan China, yakni Provinsi Guandong.
Setidaknya 2 orang dilaporkan tewas dan 2 juta lebih warga mengungsi akibat terjangan Mangkhut di China.
Editor: Nathania Riris Michico