Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

3 Bom Bus Guncang Tel Aviv, Pengamat Sebut Israel Tak Aman

Jumat, 21 Februari 2025 - 06:44:00 WIB
3 Bom Bus Guncang Tel Aviv, Pengamat Sebut Israel Tak Aman
Tiga bom bus mengguncang Tel Aviv, Israel, Kamis (20/2) malam waktu setempat.
Advertisement . Scroll to see content

GAZA, iNews.id - Tiga ledakan kuat mengguncang Tel Aviv, Israel, Kamis (20/2/2025) malam waktu setempat. Insiden ini terjadi menjelang dimulainya negosiasi damai putaran kedua antara Israel dengan Hamas.

Semua bus yang meledak berada di parkiran daerah Bat Yam, tidak mengangkut penumpang maupun sopir. Dua bus pertama meledak dalam selisih hitungan menit, dan satu lainnya meledak sekitar 15 menit kemudian. Tak ada korban dalam insiden itu.

Media Israel melaporkan ada lima bom yang dipasang pelaku, namun tiga yang meledak dan semuanya berada di dalam bus. Dua lainnya gagal meledak.

Stasiun televisi Channel 12 Israel, mengutip sumber pejabat keamanan, melaporkan pelaku bertujuan meledakkan semua bom sekaligus dalam waktu tak berjauhan.

Seorang sumber pejabat keamanan Israel mengatakan, ledakan itu merupakan serangan teroris strategis, meskipun tak ada korban.

Kepala kepolisian Tel Aviv Haim Sargarof mengatakan, kelima bahan peledak tersebut sama serta memiliki pengatur waktu. Selain itu tampaknya dibuat secara darurat.

Pasca-kejadian, Otoritas Angkutan Umum Tel Aviv diperintahkan untuk menghentikan pengoperasian seluruh armada bus, kereta, dan LRT, unuk memastikan keamanan.

Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Namun pihak berwenang Israel menduga, serangan bom tersebut terkait dengan operasi militer pasukan Israel di Tulkarem, Tepi Barat. Kamp pengungsi Tulkarem, Jenin, dan Nur Shams menjadi sasaran serangan militer paling brutal Israel sejak Perang 1967 atau saat dimulainya pendudukan Israel.

Pengamat politik Israel Akiva Eldar mengatakan kepada Al Jazeera, serangan terhadap bus-bus Tel Aviv telah melumpuhkan transportasi umum pada hari sibuk menjelang akhir pekan.

"Banyak tentara yang pulang ke rumah untuk menghabiskan akhir pekan dan suasana hati menjadi tegang," kata Eldar.

Dia melanjutkan, eskalasi berkembang sangat cepat dan tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, termasuk nasib gencatan senjata Israel-Hamas serta pertukaran tahanan.

"Kita mendengar berbagai rumor tentang rencana Presiden Trump terkait Gaza, relokasi penduduk, dan adanya eskalasi di Tepi Barat dan sekarang yang kita lihat adalah Tel Aviv tidak aman," ujarnya.

Pesan yang ingin disampaikan Palestina, lanjut dia, selama penduduknya di Ramallah dan Gaza tidak aman, maka warga Israel Tel Aviv juga tidak akan aman.

"Semakin banyak orang Israel telah melepaskan semua ilusi mereka tentang (PM Benjamin) Netanyahu dan keamanan," tuturnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut