Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kamboja Bantah Rekrut Tentara Bayaran Asing dari Rusia Lawan Thailand
Advertisement . Scroll to see content

3 Korban Terjebak di Gua Belum Diakui sebagai Warga Thailand

Jumat, 13 Juli 2018 - 14:00:00 WIB
3 Korban Terjebak di Gua Belum Diakui sebagai Warga Thailand
Kondisi remaja korban terjebak di gua membaik dan sudah mengikuti latihan sepak bola di sekolah Mae Sai (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

BANGKOK, iNews.id - Tiga korban yang terjebak di Gua Tham Luang, Thailand, selama lebih dari dua pekan belum memiliki status kewarganegaraan. Pasalnya, mereka merupakan pendatang dari Myanmar dan ada pula berasal dari suku minoritas yang biasa berpindah tempat.

Kementerian dalam negeri dan kementerian kepemudaan mengonfirmasi bahwa mereka belum diakui sebagai warga Thailand. Namun setelah kejadian ini, pihak berwenang berjanji akan membantu mereka melewati proses verifikasi. Jika tidak ada masalah dengan dokumen, mereka resmi menjadi warga negara Thailand dalam enam bulan.

Salah seorang korban yang belum mendapat status kewarganegaraan adalah Ekkapol Chantawong. Dia merupakan asisten pelatih yang berjasa memberi motivasi kepada para remaja agar tetap kuat dan tenang di dalam gua hingga ditemukan di hari ke-10 sejak dinyatakan hilang.

Ekkapol merupakan mantan biksu yang direkrut menjadi asisten pelatih untuk melatih fisik tim sepak bola junior Wild Boars.

Pria yang akrab disapa Ek itu lahir dari keluarga suku minoritas Tai Leu yang biasa tinggal berpindah. Dua korban lain yang belum punya status kewarganegaraan adalah Pornchai Kamluang dan Adul Sam On.

Aktivis HAM dan masalah kewarganegaraan, Surapong Kongchantuk, dikutip dari Bangkok Post, Jumat (13/7/2018), mengatakan, banyak warga yang belum mendapat status warga negara harus menunggu sampai 10 tahun untuk mendapatkannya karena rumitnya proses verifikasi.

Menurut Surapong, penduduk tanpa kewarganegaraan tidak bisa mendapat hak dasar seperti di bidang pendidikan dan kesehatan.

Mereka juga dilarang bepergian ke luar negeri, mengenyam pendidikan tinggi, bekerja di beberapa bidang profesi, sehingga tidak punya kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup.

Untuk bisa mendapatkan kewarganegaraan, mereka harus diverifikasi di pemerintahan kota setempat. Mereka harus memberikan bukti kelahiran serta menunjukkan garis keturunan lahir dari orang tua Thailand. Etnis minoritas yang lahir di Thailand masih bisa memenuhi syarat mendapat kewarganegaraan Thailand.

Kendalanya, kata dia, prosedur verifikasi lambat dan rumit karena pemerintahan derah tidak memiliki cukup staf untuk menangani banyaknya pengajuan. Saat ini ada 500.000 penduduk yang belum memiliki status kewarganegaraan.

Tidak heran jika mereka orang harus menunggu lebih dari 10 tahun sampai menerima kartu identitas warga negara Thailand.

Ketua Yayasan Jaringan Status Hukum Santiphong Moonphong mengungkapkan, rumit dan lamanya waktu untuk mendapatkan status warga negara menyebabkan banyak anak muda kehilangan kesempatan untuk berkarier.

Dia berharap kasus status kewarganegaraan tiga korban Gua Tham Luang akan menjadi perhatian publik, sehingga karut marut masalah ini bisa diselesaikan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut