Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Afrika Selatan Tolak Serahkan Kepresidenan G20 kepada Amerika di KTT, Kenapa?
Advertisement . Scroll to see content

3 Misionaris Kristen Ditembak Mati Geng Kriminal di Haiti

Sabtu, 25 Mei 2024 - 07:53:00 WIB
3 Misionaris Kristen Ditembak Mati Geng Kriminal di Haiti
Tiga misionaris asal AS tewas ditembak geng kriminal di Haiti (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Tiga misionaris Kristen dari lembaga Mission in Haiti ditembak mati oleh geng kriminal. Mereka diserang saat berlindung di sebuah rumah.

Mission in Haiti yang berbasis di Oklahoma, Amerika Serikat, menyatakan di Facebook, rumah tersebut digeruduk oleh anggota geng kriminal pada Kamis (23/5/2024) malam waktu setempat, kemudian menembak mereka secara brutal.

Identitas ketiga misonaris itu belum diumumkan secara resmi. Namun anggota DPRD Missouri Ben Baker mengatakan putrinya, Natalie Lloyd, serta menantunya Davy Lloyd dibunuh saat menjalankan tugas misionaris. Davy Lloyd merupakan anak dari pendiri organisasi, David dan Alicia Lloyd. Organisasi itu berdiri pada 2000. 

“Hati saya hancur berkeping-keping. Saya belum pernah merasakan sakit yang seperti ini,” kata Baker, di Facebook.

Natalie dan Davy serta seorang misionaris lainnya tewas ditembak geng kriminal di Haiti (Foto: Facebook)
Natalie dan Davy serta seorang misionaris lainnya tewas ditembak geng kriminal di Haiti (Foto: Facebook)

Mission in Haiti menyatakan, sebelum dibunuh, pasangan tersebut meninggalkan gereja setelah didatangi anggota geng kriminal menggunakan tiga truk. 

"Geng lain datang setelah itu untuk melihat apa yang terjadi dan apakah bisa membantu, begitulah kata mereka," bunyi pernyataan organisasi, seraya menambahkan tak ada yang bisa menjelaskan bagaimana pembunuhan bisa terjadi.

Sebelum pembunuhan, Davy dan Natalie serta satu orang lainnya bernama Jude, sempat menelepon pemimpin Mission in Haiti melalui telepon satelit. Ketiganya memberi tahu bahwa nyawa mereka dalam bahaya. 

Haiti dilanda kekerasan geng selama beberapa bulan yang memaksa perdana menteri mundur. Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken memperingatkan Haiti hampir saja ambruk.

Namun bandara utama Haiti di Port au Prince dibuka kembali pekan ini, setelah hampir 3 bulan ditutup akibat kekerasan mematikan. Meski demikian geng-geng kriminal masih menguasai sebagian besar ibu kota dan pelabuhan utama.

“Sayangnya, ini menjadi pengingat bahwa situasi keamanan di Haiti tidak bisa menunggu, terlalu banyak nyawa orang tak berdosa yang hilang,” kata Juru Bicara Deplu AS Negeri Matthew Miller.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut