Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bukan Hanya Afrika Selatan, Puluhan Warga Gaza Juga Diterbangkan secara Misterius ke Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

3 Nelayan Indonesia Dibebaskan setelah Setahun Lebih Diculik Abu Sayyaf

Sabtu, 20 Maret 2021 - 12:49:00 WIB
3 Nelayan Indonesia Dibebaskan setelah Setahun Lebih Diculik Abu Sayyaf
Kelompok Abu Sayyaf di Filipina. (Foto: Dok.)
Advertisement . Scroll to see content

MANILA, iNews.idFilipina berhasil menyelamatkan tiga orang nelayan Indonesia yang diculik kelompok Abu Sayyaf lebih dari setahun yang lalu. Hal itu diumumkan pihak militer negara itu, akhir pekan ini.

Komandan Militer Mindanao Barat, Letnan Jenderal Corleto Vinluan mengatakan, warga negara Indonesia (WNI) itu diselamatkan sekitar pukul 22.30 waktu setempat pada Kamis (18/3/2021), di perairan sebuah pulau terpencil di Tawi-Tawi, provinsi paling selatan negara itu.

Vinluan mengatakan, ketiganya termasuk di antara lima WNI yang bekerja untuk perusahaan perikanan Malaysia yang diculik oleh kelompok teroris Abu Sayyaf pada Januari 2020 di perairan pulau Tambisan di Malaysia.

Sebelumnya, satu dari lima orang yang disandera tewas pada September 2020 dalam operasi penyelamatan militer di Kota Patikul, Provinsi Sulu, Filipina. Sementara, yang lain berhasil melarikan diri.

“Pasukan tentara Filipina berhasil menangkap teroris yang kapalnya tenggelam dan terbalik saat mencoba melarikan diri dengan ketiga korban yang diculik,” ujar Komandan Satuan Tugas Militer Tawi-Tawi, Jenderal Arturo Rojas, dikutip Xinhua, Sabtu (20/3/2021).

Rojas mengatakan, terdapat seorang warga negara Filipina di kapal tersebut yang juga berhasil diamankan. Namun, belum diinformasikan secara jelas apakah orang Filipina itu penculik atau justru korban penculikan.

Sementara, tiga WNI yang berhasil diselamatkan sekarang berada di bawah penanganan polisi. Abu Sayyaf telah melakukan pemboman dan penculikan yang mematikan di provinsi Sulu, Basilan, dan Tawi-Tawi di Filipina selatan yang terpencil dan miskin.

Kelompok yang meneror kawasan selatan Filipina sejak 1990-an itu juga menyasar para turis asing, pengusaha, dan nelayan dari Filipina dan juga negara tetangga Indonesia dan Malaysia.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut