Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Kerja Sama dengan Rusia, Bikin Kapal Cepat Ramah Lingkungan
Advertisement . Scroll to see content

4 Negara Ini Sepakat Ciptakan Pertahanan Udara Bersama untuk Hadapi Ancaman Rusia

Sabtu, 25 Maret 2023 - 14:28:00 WIB
4 Negara Ini Sepakat Ciptakan Pertahanan Udara Bersama untuk Hadapi Ancaman Rusia
Pesawat tempur Saab JAS 39 Gripen Angkatan Udara Swedia. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KOPENHAGEN, iNews.id - Komandan angkatan udara dari Swedia, Norwegia, Finlandia dan Denmark sepakat untuk menciptakan pertahanan udara Nordik terpadu. Mereka ingin melawan ancaman dari Rusia yang terus meningkat.

Dalam surat pernyataan  yang telah ditandatangani keempat komandan tersebut pada Jumat (24/3/2023), dikatakan tujuan menciptakan pertahanan udara Nordik terpadu yakni untuk dapat beroperasi bersama berdasarkan cara-cara yang sudah diketahui di bawah NATO

"Langkah untuk mengintegrasikan angkatan udara dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu. Armada gabungan kami dapat dibandingkan dengan negara Eropa yang besar," kata komandan angkatan udara Denmark, Mayor Jenderal Jan Dam, kepada Reuters.

Norwegia memiliki 57 jet tempur F-16 dan 37 jet tempur F-35 dengan 15 unit lagi dalam pesanan. Finlandia memesan 62 jet F/A-18 Hornet dan 64 F-35. 

Sementara Denmark memesan 58 F-16 dan 27 F-35. Terakhir Swedia memiliki lebih dari 90 jet Gripens.

Tidak jelas berapa banyak dari pesawat itu yang masih beroperasi.

Penandatanganan surat pernyataan tersebut dilakukan di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman pekan lalu. Acara itu dihadiri oleh Kepala Komando Udara NATO Jenderal James Hecker, yang juga mengawasi Angkatan Udara AS di wilayah tersebut.

Swedia dan Finlandia mendaftar untuk bergabung dengan aliansi militer trans-Atlantik, NATO, tahun lalu. Namun proses tersebut tertahan oleh Turki, yang bersama Hungaria belum meratifikasi keanggotaannya.

Para komandan angkatan udara Nordik pertama kali membahas kerja sama yang lebih erat pada pertemuan bulan November di Swedia.

“Kami ingin melihat apakah kami dapat lebih mengintegrasikan pengawasan wilayah udara, sehingga dapat menggunakan data radar dari sistem pengawasan masing-masing dan menggunakannya secara kolektif,” kata Dam. 

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut