PORT-AU-PRINCE, iNews.id – Sedikitnya empat polisi tewas dan delapan lainnya cedera saat menggerebek kampung kumuh Village de Dieu di Ibu Kota Haiti, Port-au-Prince, Jumat (12/3/2021) lalu. Kawasan itu dikenal sebagai tempat penyembunyian para korban penculikan oleh pelaku kejahatan dan telah menjadi daerah terlarang dalam beberapa tahun terakhir.
Insiden itu pun membuat masyarakat Haiti resah. Sebagian dari mereka menggunakan ban, truk, dan puing-puing yang terbakar untuk memblokir atau membarikade beberapa jalan utama Port-au-Prince, Senin (15/3/2021) waktu setempat. Aksi itu sebagai bentuk protes atas ketidakamanan yang melanda negara itu pascakematian empat polisi tersebut.
Pemberontak RSF Dituding Tutupi Skandal Genosida dengan Bakar dan Kubur Jenazah
Reuters melansir, penculikan dan pembunuhan di Haiti, negara termiskin di Benua Amerika, telah melonjak selama setahun terakhir. Geng-geng kriminal memperoleh kekuasaan di tengah krisis ekonomi dan politik yang semakin dalam. Situasi bahkan memburuk, sehingga mendorong lahirnya sebuah perhimpunan geng yang besar.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan para anggota geng menyeret dan memukuli tubuh polisi, mengacungkan senjata berat, amunisi, dan kendaraan lapis baja yang mereka rebut dari aparat.
Kerusuhan di Penjara Tewaskan 8 Napi dan Polisi, Pemimpin Geng Kriminal Kabur
Presiden Haiti, Jovenel Moise, mengecam tindakan brutal tersebut. Dia menyebut aksi para penjahat itu sebagai “deklarasi perang melawan masyarakat”. Moise pun meminta pasukan keamanan untuk terus bekerja untuk menaklukkan Village de Dieu dan mengumumkan tiga hari berkabung nasional atas kematian empat polisi itu.
Bencana yang menimpa kepolisian pada Jumat lalu semakin menambah daftar permasalahan yang dapat digunakan lawan politik untuk menyerukan pengunduran diri Moise. Sang presiden mendapat perlawanan kuat dari kubu oposisi lantaran kerap membuat aturan hanya lewat dekrit, sejak Parlemen Haiti dibubarkan lebih dari setahun yang lalu.
Akan tetapi, Moise justru menyalahkan kelompok oposisi sebagai penyebab meletusnya kerusuhan berkepanjangan di negara itu.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku