4 Pramugari Gugat Boeing gara-gara Panel Pintu Pesawat 737 Max 9 Meledak 

WASHINGTON, iNews.id - Empat pramugari maskapai Amerika Serikat, Alaska Airlines, menggugat produsen pesawat Boeing terkait insiden di pesawat Boeing 737 Max 9 pada Januari 2024. 

Panel kabin yang berfungsi sebagai pengganti pintu pesawat meledak dan jatuh selama penerbangan. Empat pramugari itu mengalami luka terkena ledakan. 

Baca Juga

Buntut Cekcok, China Adukan Mulut Pedas PM Jepang soal Taiwan ke PBB

Surat kabar Seattle Times melaporkan, para korban menggugat Boeing karena menderita luka fisik dan psikologis.

Selain cedera fisik dan mental, mereka juga mengalami tekanan emosional serta kerugian material karena harus mengeluarkan biaya untuk pengobatan dan kepentingan lain.

Baca Juga

Detik-Detik Pesawat American Airlines Terbakar di Bandara Denver, Evakuasi Dramatis!

“Masing-masing dari keempat pramugari tersebut bertindak dengan berani, mengikuti pelatihan dan mengutamakan keselamatan penumpang meskipun mengkhawatirkan nyawa sendiri,” bunyi pernyataan Kantor Pengacara Tracy Brammeier, seperti dikutip daro Reuters, Jumat (1/8/2025).

Para korban, kata Tracy Brammeier, berhak mendapat kompensasi penuh atas pengalaman traumatis yang mengubah hidup.

Baca Juga

Pesawat Korsel Jeju Air Boeing 737-800 Bawa 183 Orang Nyaris Celaka di Vietnam

Gugatan diajukan pada Selasa (29/7/20250 di Pengadilan Tinggi King County Seattle. 

Dalam dokumen gugatan disebutkan, Boeing ikut bertanggung jawab karena mengirim pesawat yang tidak aman untuk dioperasikan serta kelalaian dalam manufaktur.

Sejauh ini belum ada komentar dari Boeing.

Berdasarkan hasil penyelidikan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) yang dirilis pada Juni lalu, Boeing gagal memberikan pelatihan, panduan, dan pengawasan yang memadai untuk mencegah insiden tersebut.

NTSB mengkritik budaya keselamatan Boeing dan kelalaian memasang empat baut pada pesawat Boeing 737 Max 9 Alaska Airlines yang baru selama proses produksi.

Editor: Anton Suhartono