Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kritik Resolusi PBB soal Pasukan Perdamaian Gaza, Rusia: Warisan Kolonial Inggris
Advertisement . Scroll to see content

4 Wilayah Ukraina Hari Ini Gelar Referendum, Siap Gabung dengan Rusia

Jumat, 23 September 2022 - 09:59:00 WIB
4 Wilayah Ukraina Hari Ini Gelar Referendum, Siap Gabung dengan Rusia
Sejumlah rakyat Donetsk turun ke jalan, Februari lalu. Mereka menunjukkan dukungan kepada Rusia. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KIEV, iNews.id – Empat wilayah Ukraina yang dikendalikan oleh Rusia dan pasukan pro-Moskow tengah bersiap untuk mengadakan referendum pada Jumat (23/9/2022) ini. Tujuan dari penentuan pendapat rakyat (pepera) itu adalah untuk bergabung dengan Rusia. 

Reuters melansir, referendum itu secara luas dikutuk oleh Barat. Amerika Serikat dan para sekutunya menilai langkah itu tidak sah dan bentuk awal dari pencaplokan ilegal oleh Moskow terhadap wilayah Ukraina.

Pada Selasa (20/9/2022) lalu, para pemimpin wilayah Ukraina yang dilantik Rusia mengumumkan rencana untuk menggelar pemungutan suara. Barat memprediksi hasil pepera itu bakal menjadi kesimpulan awal yang mendukung aneksasi Ukraina oleh Rusia. 

Sementara itu, Ukraina dan sekutunya telah menegaskan bahwa mereka tidak akan mengakui hasil referendum itu.

Adapun keempat wilayah Ukraina yang akan menggelar pepera untuk bergabung dengan Rusia itu adalah Provinsi Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia. Semua provinsi itu merepresentasikan sekitar 15 persen dari total wilayah negara Ukraina sebelum dimulainya agresi militer Rusia.

Menurut rencana, pemungutan suara akan berlangsung dari hari ini hingga Selasa (27/9/2022).

Ukraina bulan ini melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia. Tentara Kiev pun berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah yang diduduki Moskow. 

Rencana referendum sebenarnya telah dibahas selama berbulan-bulan oleh otoritas pro-Moskow di keempat wilayah itu. Akan tetapi, kemenangan pasukan Ukraina baru-baru ini mendorong para pejabat tersebut untuk mempercepatnya.

Sementara Rusia berpendapat, referendum adalah kesempatan bagi rakyat di kawasan itu untuk mengekspresikan pandangan terkait nasib tanah air mereka sendiri.

“Sejak awal operasi ... kami mengatakan bahwa masyarakat di wilayah masing-masing harus memutuskan nasib mereka, dan seluruh situasi saat ini menegaskan bahwa mereka ingin menjadi tuan atas nasib mereka sendiri,” kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, pekan lalu.

Ukraina menuding Rusia bermaksud untuk membingkai hasil referendum di keempat wilyaha itu sebagai tanda dukungan rakyat, dan kemudian menggunakannya sebagai dalih untuk aneksasi. Ini mirip dengan pencaplokan Krimea oleh Rusia pada 2014, yang sampai hari ini belum diakui masyarakat internasional.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut