5 Fakta Jet Tempur Jatuh Timpa Sekolah di Bangladesh, Nomor 3 Mengerikan
JAKARTA, iNews.id – Tragedi mengerikan terjadi pada Senin (21/7/2025) ketika sebuah jet tempur F-7 BGI milik Angkatan Udara Bangladesh jatuh menimpa sebuah sekolah di ibu kota Dhaka.
Peristiwa ini menewaskan 27 orang dan melukai lebih dari 170 lainnya, mayoritas adalah siswa sekolah. Sebanyak 88 korban di antaranya masih dirawat di rumah sakit.
Jet F-7 BGI buatan China jatuh sesaat setelah lepas landas dari Pangkalan Udara AK Khandaker di Kurmitola, Dhaka, pada pukul 13.06 waktu setempat. Pesawat itu menukik dan menghantam Milestone School and College, sebuah sekolah dua lantai yang masih ramai oleh siswa dari jenjang TK hingga SMA.
Kementerian Kesehatan Bangladesh melaporkan sebagian besar deri 27 korban tewas adalah siswa. Sekolah ini diketahui memiliki sekitar 2.000 murid yang sedang dalam proses pulang saat insiden terjadi.
Sang pilot, Letnan Mohammed Toukir Islam, menyadari adanya kerusakan teknis tak lama setelah lepas landas. Dia sempat berupaya mengarahkan pesawat ke area minim penduduk demi mencegah korban jiwa. Namun, upayanya gagal dan pesawat justru menghantam sekolah yang padat anak-anak.
Pilot turut menjadi salah satu dari 27 korban tewas dalam kecelakaan ini.
Saksi mata, termasuk guru dan siswa, menggambarkan suasana mencekam dan mengerikan saat pesawat menghantam sekolah. Ledakan keras disertai bola api dan asap pekat langsung membakar sebagian besar gedung sekolah.
“Ketika melihat ke belakang, saya hanya melihat api dan asap. Ada banyak anak-anak dan penjaga di sini,” ungkap salah satu guru, Masud Tarik.
Lebih dari 170 orang mengalami luka-luka, dan 88 di antaranya dirawat karena luka bakar ringan hingga parah, bebrapa di antaranya dalam kondisi kritis.
Seorang dokter dari Institut Nasional Luka Bakar mengatakan sebagian besar korban luka berusia antara 10 dan 15 tahun.
Para korban dirawat di tujuh rumah sakit berbeda di Dhaka, sementara keluarga mereka memadati rumah sakit untuk mencari kabar.
Pemimpin sementara Bangladesh Muhammad Yunus menyampaikan belasungkawa mendalam atas insiden tersebut dan memerintahkan penyelidikan penuh. Militer Bangladesh juga telah membentuk komite investigasi untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan, meskipun dugaan awal menunjukkan kerusakan mekanis pada pesawat.
Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari otoritas pertahanan mengenai temuan awal dari investigasi tersebut.
Tragedi ini menjadi salah satu kecelakaan militer paling mematikan di kawasan pemukiman Bangladesh dan mengguncang seluruh negeri, khususnya komunitas pendidikan yang kehilangan banyak generasi muda dalam sekejap.
Editor: Anton Suhartono