5 Fakta Puluhan Remaja Tewas Bergelimpangan di Kelab Malam, Penyebab Kematian Belum Jelas

CAPE TOWN, iNews.id - Puluhan remaja ditemukan tewas bergelimpangan di sebuah kelab malam, Afrika Selatan. Polisi kini tengah menyelidiki kasus kematian yang menggemparkan negara itu. 

Peristiwa mengerikan ini terjadi di kelab malam Enyobeni Tavern, Eastern Cape, Afrika Selatan, Minggu (26/6/2022) dini hari. Para korban ditemukan tergeletak di lantai serta meja dan kursi kelab malam. 

Baca Juga

Tersangka Penembakan Universitas Brown Ditemukan Tewas, Diduga Juga Bunuh Fisikawan MIT

Berikut fakta-fakta tentang kematian puluhan remaja di kelab malam Afrika Selatan: 

1. Jumlah korban 22 orang 

Jumlah korban tewas hingga kini berjumlah 22 orang setelah sebelumnya dilaporkan ada 17 mayat. Para korban terdiri atas laki-laki dan perempuan dengan umur antara 18-20 tahun. 

Baca Juga

Mayat Bergelimpangan di Kelab Malam, Jumlah Total Korban Naik Jadi 22 Orang

2. Penyebab kematian masih misterius

Hingga saat ini, petugas berwenang belum mengantongi penyebab pasti kematian para remaja tersebut. Mayat-mayat telah dibawa ke rumah sakit daerah untuk menjalani autopsi. 

Keluarga korban juga dimintai bantuan untuk mengidentifikasi para korban. Dengan diautopsi, diharapkan dapat diketahui penyebab pasti kematian para korban.

Baca Juga

17 Mayat Ditemukan di Kelab Malam, Penyebab Kematian Masih Misterius

3. Tidak ada luka terbuka pada mayat

Sebelumnya sempat beredar kabar jika para korban tewas akibat serangan kelompok tertentu. Namun hal itu dibantah oleh Unathi Binqose, seorang pejabat dari departemen keamanan Eastern Cape. Dia menegaskan tidak ada luka terbuka pada mayat. 

4. Kematian massal diduga akibat racun

Kepolisian setempat menyatakan, ada kemungkinan para korban terpapar beberapa jenis racun. Namun demikian, untuk mengetahui jenis racun tersebut masih memunggu hasil pemeriksaan.

5. Pesta setelah ujian akhir sekolah dan kampus

Awalnya belum diketahui bagaimana remaja-remaja itu diizinkan pesta di kelab malam. Hal itu sempat dipertanyakan oleh Presiden Afsel, Cyril Ramaphosa meski dia mengaku sedih atas kejadian tersebut. 

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, pemuda dan pemudi itu tengah mengikuti pesta setelah ujian akhir sekolah dan kampus.

Editor: Umaya Khusniah