5 Gerilyawan dan 1 Polisi India Tewas dalam Baku Tembak di Kashmir
SRINAGAR, iNews.id - Sebanyak lima gerilyawan dan 1 tentara India tewas dalam baku tembak yang terjadi di distrik Pulwama selatan, Kashmir, Jumat (2/7/2021). Gerilyawan yang tewas merupakan anggota kelompok terlarang, Lashkar-e-Taiba.
Dilansir dari Anadolu, polisi India mengatakan, salah satu gerilaywan yang tewas yakni komandan kelompok, Nishaz Lone alias Khitab. Sementara identitas militan lain yang tewas tak diungkap ke masyarakat.
Sejak pandemi Covid-19, pemerintah tidak menyerahkan jenazah militan kepada kerabatnya. Selain itu, hanya beberapa anggota keluarga yang diperbolehkan menghadiri pemakaman.
Selain itu, polisi juga melarang wartawan mendekati lokasi baku tembak. Hal ini mempersulit verifikasi independen atas rincian baku tembak tersebut.
Sebelumnya, pada 30 Juni 2021, polisi mengklaim telah membunuh tiga militan selama operasi di distrik Kulgam. Tetapi keluarga salah satu militan remaja bernama Zakir Bashir mengatakan kepada media lokal bahwa saudaranya merupakan warga sipil dan tidak memiliki hubungan dengan kelompok militan mana pun.
Mereka mengatakan kepada portal KashmirWalla, Zakir dibawa pergi dari rumah, ditembak mati dan kemudian tenggorokannya digorok.
Sebaliknya, polisi mengatakan jika Zakir merupakan seorang militan yang terkait dengan Lashkar-e-Toiba.
Pemerintah Pakistan pada Jumat lalu, mengutuk pembunuhan Zakir. Mereka menyebutnya sebagai pembunuhan ekstra yudisial.
Sementara itu, juru bicara tentara India yang berbasis di Srinagar, Emron Musavi mengatakan, hingga Kamis (1/7/2021), total ada 61 gerilyawan tewasa sepanjang tahun ini. Dengan adanya lima gerilaywan tewas ini, maka jumlah total menjadi 66 orang.
Sebagai informasi, Kashmir menjadi wilayah yang diperebutkan India dan Pakistan. Selain itu, ada sebagian kecil wilayah Kashmir yang dikelola China.
Sejak 1947, India dan Pakistan telah tiga kali perang yakni 1948, 1965, dan 1971. Dua di antaranya memperebutkan Kashmir.
Beberapa kelompok berperang melawan India dan ingin bersatu agar Kashmir bersatu dengan Pakistan.
Beberapa organisasi hak asasi manusia melaporkan ribuan orang tewas dalam konflik di wilayah tersebut sejak 1989.
Editor: Umaya Khusniah