5 Kasus Pembunuhan yang Baru Terungkap setelah Puluhan Tahun
JAKARTA, iNews.id – Salah satu tugas polisi adalah mengusut kasus pembunuhan. Akan tetapi, tidak semua perkara penghilangan nyawa orang itu dapat diungkap dalam waktu singkat. Berikut adalah beberapa kasus pembunuhan yang membutuhkan waktu lama, bahkan puluhan tahun untuk dikuak.
Pada 1978, Carroll Bonnet, seorang pria berusia 61 tahun, ditikam sampai tewas. Laporan resmi yang dirilis FBI menyebutkan, Bonnet dibunuh di apartemennya di Nebraska, Amerika Serikat. Saat ditemukan, jenazahnya dalam kondisi tertelungkup dan tanpa busana. Polisi mendapati banyak luka tusuk di tubuhnya. Kondisi apartemen Bonnet juga sangat berantakan, dengan berbagai artikel, kertas koran, dan majalah berhamburan di sekitar jasadnya.
Selepas peristiwa tersebut, polisi mengumpulkan berbagai bukti, termasuk sidik jari laten dan sidik jari yang diperoleh dari kamar mandi korban. Polisi meyakini bahwa pembunuh Bonnet berusaha untuk membersihkan darah di kamar mandi, sebelum meninggalkan apartemen. Mobil Bonnet juga diketahui raib setelah pembunuhan terjadi. Mobil ditemukan beberapa hari di wilayah Illinois.
Setelah lama tak menemui titik terang, kasus Bonnet kembali dibuka pada 2008, atau 30 tahun pascakematiannya. Kala itu, Departemen Kepolisian Omaha mendapatkan informasi terbaru tentang kasus tersebut. Pemeriksaan sidik jari dilakukan dengan lebih jeli lagi, dan tersangka pun berhasil didapat. Polisi menetapkan Jerry Watson sebagai tersangka. Watson diketahui tinggal dekat dengan lokasi ditemukannya mobil milik Bonnet. DNA Watson cocok dengan sidik jari yang diamankan polisi, tiga dekade sebelumnya.
Ternyata, ketika ditetapkan sebagai tersangka, Watson tengah mendekam di penjara karena tindak pidana perampokan. Dia bahkan tinggal menghitung hari menjelang masa bebasnya. Pada 17 Oktober 2011, Watson divonis kurungan penjara seumur hidup atas pembunuhan terhadap Bonnet.
Minerliz Soriano adalah gadis berusia 13 tahun saat menjadi korban pembunuhan pada 1999. Kasusnya baru terungkap setelah 22 tahun setelah kematiannya. Pada saat kejadian, jasad Minerliz ditemukan di tempat sampah di belakang sebuah toko video yang terletak di The Bronx, New York, sekitar 2 mil dari rumahnya. Polisi menemukan tanda-tanda pelecehan seksual pada tubuh remaja perempuan itu. Sebelum ditemukan tewas, Minerliz dilaporkan hilang selama beberapa hari.
Sepupu korban, Omar Soriano, mengenang Minerliz sebagai anak yang manis dan sangat baik, ketika polisi berhasil mengumumkan tersangka pembunuhan Minerliz setelah puluhan tahun tertunda. Dengan cukup emosional, Omar mengetahui bahwa pembunuh sepupunya itu adalah seseorang yang dulunya menetap di apartemen yang sama dengan Minerliz, yaitu Joseph Martinez.
CNN melaporkan, kasus tersebut terungkap setelah polisi melakukan pemeriksaan sidik jari dengan lebih detail. Selama kasusnya tertunda, polisi mengumpulkan banyak bukti dan terus mewawancarai saksi-saksi. Meskipun sudah ditetapkan sebagai tersangka, Martinez tetap mengelak dan tidak mengakui perbuatannya. Sementara itu, Martinez adalah salah seorang saksi yang diwawancarai polisi pada 1999. Saat itu, dia mengaku bahwa melihat Minerliz menerima surat di lobi apartemen dan menjual permen bersama saudara perempuannya.
Berikutnya adalah kasus pembunuhan seorang perempuan bernama Roxanne Leigh Wood. Kasusnya baru terungkap setelah lebih dari 3 dasawarsa. Roxanne ditemukan oleh suaminya, Terry Wood, dalam kondisi sudah tidak bernyawa di rumah mereka di Michigan, AS pada 1987.
Sebelum tewas, Roxanne diketahui sempat bermain bowling. Kondisi jasad Roxanne kala itu juga sangat mengenaskan dengan leher tergorok, di dapur rumah. Setelahnya, polisi memutuskan kasus tersebut sebagai sebuah kasus pembunuhan, meski akhirnya lama tak terungkap.
Kasus kematian Roxanne kembali dibuka pada 2001, namun meredup lagi. Kasus ini baru menemui titik terang pada 2020. Polisi lalu mengumumkan telah menangkap seorang tersangka pembunuh Roxanne pada Februari 2022. Tersangka itu adalah Patrick Wayne Gillham, pria berusia 67 tahun asal Indiana. Gilham ditangkap kala tengah menunggu ekstradisi ke Michigan.
Pada saat kejadian tiga dekade lalu, Gillham diketahui merangsek masuk ke rumah Roxanne dan menghabisi nyawa korabn. Selain kasus pembunuhan ini, polisi meyakini Gilham juga bertanggung jawab atas kejahatan lainnya. Pihak kepolisian bahkan mengimbau masyarakat untuk segera menghubungi kepolisian Michigan jika mengetahui kasus kejahatan lain yang dilakukan Gilham.
Tracey Harris, seorang ibu muda berusia 22 tahun, dilaporkan hilang pada 7 Maret 1990. Sepekan sesudahnya, dia ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di sungai dekat tempat tinggalnya. Sejak awal kasusnya diselidiki, seorang pengacara di distrik Dale, Kirke Adams, sudah curiga bahwa pelakunya adalah Carl Harris, mantan suami Tracey. CBS menyebut, pasangan ini baru bercerai beberapa waktu sebelum kematian Tracey. Carl disebut sudah memiliki kekasih. Meskipun tersangka dalam kasus ini sudah diprediksi, namun titik terang kematian Tracey baru terungkap setelah sekitar 26 tahun.
Para saksi yang mengetahui kehidupan sehari-hari Tracey dan Carl menyebut bahwa Tracey sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari Carl, ketika keduanya masih menjadi pasangan suami istri. Polisi memeriksa setidaknya 14 saksi dan semuanya mengatakan hal yang sama. Kasus pembunuhan Tracey kembali dibuka oleh jaksa pada 2015, dan lagi-lagi kecurigaan terpusat pada Carl. Setahun setelahnya, Carl Harris ditangkap atas dugaan pembunuhan terhadap mantan istrinya.
Pada 1988, Diane Dahn, ibu satu anak di California, dibunuh kala usianya 29 tahun. Korban dihabisi di tempat tinggalnya. Jasad Diane ditemukan di apartemennya di wilayah Santee oleh rekan kerjanya di San Diego Transit Corporation. Sementara itu, sang anak, Mar Beyer, yang masih berusia 2 tahun didapati berkeliaran di sekitaran kompleks apartemen.
Jasad Diane ditemukan di atas kasur dengan luka pukul dan tikam. Hasil autopsi menunjukkan, Diane mengembuskan napas terakhir akibat sebuah luka tusuk di bagian dada. Berbekal informasi tersebut, polisi menetapkan kematian Diane sebagai kasus pembunuhan. Setelah tertutup kabut misteri selama 32 tahun, polisi berhasil mengidentifikasi tersangka pembunuhan, yakni Warren Robertson.
Ketika Diane meninggal, Robertson tinggal di unit apartemen yang berdekatan dengan Diane. Keduanya pernah menyaksikan bersama sebuah balapan mobil, beberapa waktu sebelum peristiwa kelam itu. Setahun usai kematian Diane, Robertson pindah ke Indiana.
Pada 2000 dan 2001, polisi sempat meninjau kembali kasus ini berdasarkan sampel DNA yang diambil dari kuku Diane. Sayangnya, hal tersebut belum cukup membuktikan siapa dalang di balik kematian ibu muda itu. Berikutnya, sampel kembali diperbanyak dengan mengambil DNA di rambut Diane yang ditemukan di bawah kukunya. Dengan pemeriksaan yang lebih komprehensif dan mendalam, kasus ini pun berhasil terungkap.
Baca pembahasan mengenai Fenomena Pembunuhan selengkapnya di Okezone.com melalui link berikut https://www.okezone.com/tag/pembunuhan
Editor: Ahmad Islamy Jamil