5 Negara di Dunia Pernah Ganti Nama, dari Thailand hingga Myanmar
JAKARTA, iNews.id - Perdana Menteri India Narendra Modi mengganti kata India menjadi Bharat dalam forum KTT G20 pada September lalu. Meski belum resmi, fenomena mengganti nama pernah dilakukan negara-negara lainnya.
Bahkan Presiden Recep Tayyip Erdogan juga mempopulerkan Turkiye untuk menggantikan Turkey dalam bahasa Inggris. Erdogan ingin agar nama negaranya tidak identik dengan hewan yang menjadi suguhan setiap Natal di Eropa yakni ayam kalkun atau dalam bahasa Inggris disebut Turkey juga.
Berikut ini lima negara yang pernah mengganti nama seperti dirangkum iNews.id, Senin (18/12/2023):
Pada tahun 1939, Siam, yang dikenal sebagai Kerajaan Siam sejak abad ke-14, memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Thailand. Perubahan ini diambil untuk menunjukkan kebangsaan dan persatuan nasional, dengan "Thailand" bermakna "Tanah Orang Bebas." Langkah ini juga dimaksudkan untuk menghapus asosiasi dengan nama kolonial yang dulu melekat pada Siam.
Pada tahun 1989, rezim militer yang berkuasa di negara tersebut mengubah nama Burma menjadi Myanmar. Perubahan ini bertujuan untuk mencerminkan keragaman etnis di negara tersebut, karena "Myanmar" lebih inklusif daripada "Burma," yang dianggap lebih mengacu pada kelompok etnis mayoritas. Meskipun resmi diakui oleh PBB, sebagian masyarakat internasional masih menggunakan istilah "Burma."
Ceylon, nama yang diberikan oleh penjajah Portugis pada abad ke-16, diganti menjadi Sri Lanka pada tahun 1972 setelah mendeklarasikan kemerdekaan dari kekuasaan kolonial Inggris. "Sri Lanka" bermakna "Indah Pulau" dalam bahasa Sanskerta, dan perubahan ini dimaksudkan untuk mengembalikan identitas asli pulau tersebut setelah masa penjajahan.
Pada tahun 2018, Raja Mswati III dari Swaziland mengumumkan perubahan nama negaranya menjadi Eswatini. Keputusan ini diambil dalam rangka merayakan peringatan ke-50 kemerdekaan dan mengembalikan identitas tradisional negara tersebut. "Eswatini" bermakna "Tanah Bangsa Swazi."
Meskipun secara resmi tetap disebut Republik Ceko, negara ini berupaya memperkenalkan nama pendeknya, Czechia, pada tingkat internasional untuk tujuan branding yang lebih efektif. Perubahan ini diumumkan pada tahun 2016, tetapi penggunaan "Czechia" belum sepenuhnya menggantikan istilah "Republik Ceko" dalam percakapan sehari-hari.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq