545 Anak Kehilangan Orang Tua Akibat Kebijakan Zero Tolerance Perbatasan AS-Meksiko
MEXICO CITY, iNews.id - Sebanyak 545 anak-anak masih terpisah dari orang tuanya sejak kebijakan pengetatat perbatasan Amerika Serikat-Meksiko diberlakukan oleh pemerintahan Donald Trump.
Reuters melaporkan, Kamis (22/10/2020), pengadilan federal memerintahkan ribuah keluar yang terpisah di perbatasan dalam rentang 2017-2018 untuk dipersatukan kembali setelah gugatan yang dilayangkan oleh American Civil Liberties Union (ACLU).
Namun, dalam pengajuan pengadilan kasus ini terungkap fakta banyak orang tua yang dideportasi tanpa anak-anak mereka belum dapat ditemukan.
"Pencarian sulit di lapangan untuk orang tua yang dideportasi ke negara asal mereka--banyak di Amerika Tengah--dipersulit oleh pandemi Covid-19," demikian isi pengajuan tersebut.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Mei 2018 menerapkan kebijakan "tanpa toleransi" (zero tolerance) untuk menutut keluarga yang tertangkap melintasi perbatasan secara ilegal dan memindahkan anak-anak mereka.
Kebijakan kontroversial itu menuai protes dari komunitas internasional yang kemudian mendorong Trump mengakhirinya beberapa bulan setelah diumumkan.
Ada lebih dari 4.000 anak dalam permintaan reunifikasi
Secara keseluruhan, pemerintah AS telah mengindentifikasi lebih dari 4.200 anak yang masuk dalam permintaan reunifikasi Jaksa Dana Sabraw.
Sebuah komite dibentuk untuk mencari anggota keluarga yang fokus pada upaya menjangkau keluarga dari anak-anak yang diberi nomor telepon oleh pemerintah untuk sponsor atau orang tua.
Laporan yang dilansir NBC News menyatakan pengajuan di Pengadilan Distrik AS di San Diego pada 20 Oktober menunjukkan orang tua dari 545 anak tidak dapat dihubungi.
"Kami telah menghubungi keluarga-keluarga ini dan kebenaran yang menyedihkan adalah banyak dari mereka telah menolak untuk menerima kembali anak-anak mereka," kata juru bicara Gedung Putih Brian Morgenstern.
Editor: Arif Budiwinarto