7 Negara yang Dulunya Miskin, Namun Sekarang Jadi Negara Terkaya
JAKARTA, iNews.id- Negara yang dulunya miskin, namun sekarang jadi negara terkaya sebelumnya sulit diprediksi. Mereka pun memiliki cara tersendiri untuk mengubah kondisi menjadi lebih baik.
Keberhasilan sejumlah negara tersebut untuk lepas dari masalah ekonomi karena dipengaruhi sejumlah faktor, mulai dari kebijakan pemerintahnya yang efektif hingga penemuan sumber daya alam yang melimpah.
Berikut ini daftar negara yang dulunya miskin, namun sekarang jadi negara, apa saja?
Dilansir oleh Lovemoney, inilah negara miskin yang sekarang jadi negara terkaya
Luksemburg merupakan salah satu negara terkecil di Benua Eropa. Meski luasnya hanya 2.568 kilometer, Luksemburg merupakan merupakan salah satu negara dengan tingkat perekonomian yang maju di dunia dengan PDB per kapita sekitar 118 dollar AS.
Hal ini jelas berbeda dengan yang dialami Luksemburg pada awal abad ke-19, dimana sekitar 80 persen penduduknya yang berjumlah kurang lebih 180 ribu orang bekerja di bidang pertanian.
Terperangkap dalam kemiskinan yang parah, banyak keluarga hampir tidak mampu untuk bertahan hidup.
Keadaan kemudian menjadi sangat buruk sehingga sekitar sepertiga penduduk Luksemburg pergi mencari kehidupan yang lebih baik di tempat lain, dimana sebagian besar menuju ke Amerika Serikat.
Kondisi mulai membaik setelah ditemukan cadangan bijih besi yang sangat besar pada pertengahan abad ke-19.
Sejak saat itu, pertambangan dan pabrik-pabrik mulai bermunculan, dan industri baja negara yang menguntungkan lahir. Pada akhir abad ke-19, Luksemburg telah menjadi salah satu produsen baja terkemuka di Eropa.
Negara ini bahkan menjadi negara terkaya di dunia pada tahun 2021 kemarin. Perekonomian negara ini ditunjang oleh industri perbankan, baja dan manufaktur yang maju
150 tahun yang lalu, Swiss hanyalah sebuah negara miskin. Wilayahnya yang terkurung pegunungan merupakan hambatan besar bagi pembangunan.
Kemudian pada akhir abad ke-19, periode industrialisasi yang dipupuk oleh kebijakan ekonomi yang menguntungkan mulai mengubah perekonomian.
Pada saat yang sama, industri perbankan dan pariwisata negara itu mulai berkembang hingga menjadikan Swiss sebagai salah satu negara terkaya di Eropa.
Kini, negara ini memiliki PDB per kapita tertinggi kelima di dunia, yakni sekitar 72.874 dollar AS.
Pada awal abad ke-19, masyarakat Norwegia hidup dalam kemiskinan. Saat itu, sebagian besar penduduknya bekerja di industri pertanian dan perikanan dengan upah yang rendah.
Kemudian pada tahun 1930-an,
Norwegia mengalami resesi bersama dengan seluruh negara dunia dan ekonomi lumpuh akibat Perang Dunia II. Setelah perang, Norwegia pulih dengan cepat berkat pendanaan dari AS dan telah kembali makmur pada 1960-an.
Kemudian pada 1969, cadangan minyak yang cukup besar ditemukan di Laut Utara dan kini negara ini menjadi produsen minyak bumi utama wilayah Eropa Barat.
Kenaikan minyak selama beberapa dekade sangat menguntungkan negara ini, hingga menjadikannya sebagai negara ketujuh terkaya di dunia dengan PDB sekitar 65.800 dollar AS.
Sebelum penemuan cadangan minyak yang sangat besar pada tahun 1929, Brunei merupakan negara protektorat Inggris yang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi.
Serangkaian rencana pembangunan nasional diberlakukan oleh Sultan ke-28, Omar Ali Saifuddien III, selama tahun 1950-an dan 1960-an.
Sasarannya adalah menciptakan sistem pendidikan yang maju, infrastruktur yang diperbarui, dan peningkatan kesehatan masyarakat secara besar-besaran.
Pada awal 1970-an, ekonomi berkembang pesat dan standar hidup di negara ini hampir setara dengan Eropa dan Amerika Utara. Cadangan tambahan minyak dan gas ditemukan di lepas pantai pada tahun 1970-an, yang semakin memperkuat perekonomian.
Saat ini, Brunei Darussalam menempati posisi kesepuluh sebagai negara terkaya di dunia dengan PDB 65.675 dollar AS atau sekitar Rp 941 juta.
Perekonomian Korea Selatan berubah ke arah yang lebih baik setelah berakhirnya pemerintahan militer pada 1993.
Industri baja dan elektronik negara itu berkembang pesat pada 1970-an dan pertumbuhannya mencapai 7,8persen. Saat ini, Korea Selatan telah menjadi negara maju dengan PDB per kapita sekitar 44.621 dollar AS, lebih tinggi daripada Israel dan Kuwait.
Ketika berhasil melepaskan diri dari Malaysia pada 1965, Singapura hanyalah kota kecil yang dilanda kemiskinan dan tingkat pengangguran yang tinggi. Sepertiga populasi negara ini tinggal di daerah kumuh dan setengah dari penduduknya buta huruf. Kondisi ini mulai berubah dibawah kepemimpinan Perdana Menteri Lee Kuan Yew.
Saat ini, negara tetangga Indonesia ini menjadi salah satu negara di dunia dengan PDB per kapita sebesar 107.677 dollar AS atau sekitar Rp 1,5 miliar.
Pada awal 1990-an, Irlandia adalah salah satu negara termiskin di Eropa dengan PDB per kapita hanya 14.000 dollar per tahun. Pengangguran dan inflasi tinggi, serta pertumbuhan ekonomi terhenti.